Rabu, 03 Januari 2018

Aktiva Tetap Berwujud

Aktiva tetap berwujud adalah aktiva yang memiliki wujud dan  sifat permanen yang digunakan dalam kegiatan perusahaan normal.

Karakteristik utama aktiva tetap berwujud

  1. Digunakan dalam operasi dan tidak dijual kembali. Contoh : tanah dan bangunan
  2. Bersifat jangka panjang dan merupakan subjek penyusutan.
  3. Aktiva yang memiliki substansi fisik. Contoh : properti, pabrik, dan peralatan

Penghentian aktiva tetap
     Aktiva tetap yang tidak digunakan dapat dibuang atau ditukar dengan aktiva lainnya. Tujuan penghentian aktiva tetap adalah

  1. Menyajikan informasi mengenai perolehan harga aktiva tetap, akumulasi penyusutan aktiva tetap dan nilai buku aktiva tetap secara terperinci.
  2. Menyajikan informasi mengenai penghasilan dan biaya secara terperinci


Pemberhentian aktiva tetap ada 3 macam, yaitu :

  1. Pemberhentian aktiva tetap setelah habis masa ekonomisnya. Saat aktiva tidak digunakan oleh perusahaan dan tidak memiliki nilai residu atau nilai pasar maka aktiva tersebut akan dihentikan.
  2. Pemberhentian aktiva tetap sebelum habis masa ekonomisnya. Jika aktiva belum habis disusutkan, penyusutan harus dicatat sebelum pemindahan aktiva tersebut dari penyediaan jasa dari catatan akuntansi.
  3. Pemberhentian aktiva tetap akibat ada kerusakan pada aktiva sebelum habis umur ekonomisnya.


Penyusutan aktiva tetap yang tidak dapat diperbaharui ( Deplesi )
     Deplesi : berkurangnya harga perolehan atau nilai sumber-sumber alam seperti, tambang hutan kayu yang di sebabkan oleh perubahan oleh perubahan(pengelolaan) sumber-sumber alam tersebut sehingga menjadi persediaan.

Perbedaan antara Deplesi dengan Depresiasi :

  1. Deplesi merupakan pengakuan terhadap pengurangan kuantitatif yang terjadi dalam sumber-sumber alam, sedangkan Depresiasi  merupakan pengakuan terhadap pengurangan service (manfaat ekonimi) yang terjadi dalam aktiva tetap yang pada umumnya dapat diganti jika sudah habis
  2. Deplesi digunakan untuk aktiva tetap yang tidak dapat diganti lansgung dengan aktiva yang sama jika sudah habis, sedangkan Depresiai di gunakan untuk aktiva tetap yang pada umumnya dapat diganti-ganti jika sudah habis
  3. Deplesi adalah pengakuan terhadap perubahan langsung dari suatu sumber alam menjadi barang yang dapat dijual, sedangkan Depresiasi adalah alokasi harga perolehan ke pendapatan periode yang bersangkutan untuk suatu service yang dihasilkan (kecuali dalam perusahaan dimana deplesi dihitung berdasarkan hasil produksi )


Metode perhitungan deplesi

  1. Harga perolehan aktiva. Dalam hal sumber-sumber alam harga perolehanya adalah pengeluaran sejak memperoleh izin sampai sumber alam itu dapat diambil hasilnya, jika kumpulan pengeluaran itu terlalu kecil maka dilakukan penilaian terhadap sumber alam tersebut
  2. Taksiran nilai sisa apabila sumber alam sudah dieksploitasi.
  3. Taksiran nilai sisa yang secara ekonomis dapat dieksploitasi


Revisi perhitungan deplesi

  1. Deplesi tahun-tahun lalu yang sudah dicatat dikoreksi, begitu juga/ deplesi yang akan datang
  2. Deplesi tahun-tahun lalu yang sudah dicatat tidak di koreksi, tetapi deplesi tahun-tahun yang akan datang dilakukan dengan data terakhir