Persediaan Barang

PERSEDIAAN BARANG

Persediaan barang adalah barang yang dimiliki perusahaan untuk dijual kembali. Persediaan pabrik adalah barang yang digunakan untuk proses produksi selanjutnya.

Persediaan pabrik terdiri dari :

1. Persediaan barang baku : persediaan barang dari perusahaan yang akan diolah kembali melalui proses produksi barang setengah jadi atau barang jadi sesuai target perusahaan  
2. Persediaan barang proses : persediaan barang yang melalui proses produksi untuk menjadi barang jadi, dipengaruhi oleh proses produksi dan waktu produksi
3. Persediaan barang jadi : persediaan barang yang sudah jadi dengan siap dijual atau dipasarkan

Metode pencatatan persediaan barang :

1. Sistem periodik : setiap periode perusahaan menghitung secara fisik untuk mengetahui persediaan akhir
2. Sistem perfetual : melakukan perhitungan akan persediaan secara terus menerus dengan cara membukukan setiap transaksi yang terjadi

Metode perhitungan persediaan barang :

1.    Metode Fifo

2.    Metode Lifo

3.    Metode Rata-rata

Contoh perhitungan persediaan barang :

Transaksi PT A pada bulan juni

Juni 1	persediaan awal Rp 240	25 unit
Juni 5	pembelian Rp 250	100 unit
Juni 10	penjualan	75 unit
Juni 15	pembelian Rp 260	150 unit
Juni 20	penjualan	175 unit
Juni 25	pembelian	125 unit
Juni 30	penjualan	100 unit

1.    Metode FIFO (first in first out)

Tanggal	Pembelian		Jumlah	Penjualan		Jumlah	Saldo		Jumlah
	Unit	H/U		Unit	H/u		Unit	H/U
1/6	-	-	-	-	-	-	25	240	6.000
5/6	100	250	25.000	-	-	-	100	250	25.000
10/6	-	-	-	25	240	6.000	-	-	-
	-	-	-	50	250	12.500	50	250	12.500
15/6	150	260	39.000	-	-	-	50	250	12.500
							150	260	39.000
20/6	-	-	-	50	250	6.250	-	-	-
	-	-	-	125	260	32.500	25	260	6.500
25/6	125	275	34.375	-	-	-	25	260	6.500
	-	-	-	-	-	-	125	275	34.375
30/6	-	-	-	25	260	6.500	-	-	-
	-	-	-	75	275	20.625	50	275	13.750

Sisa Barang :

50 x 275 = Rp 13.750

2.    Metode LIFO (Last In First Out)

Tanggal	Pembelian		Jumlah	Penjualan		Jumlah	Saldo		Jumlah
	Unit	H/U		Unit	H/u		Unit	H/U
1/6	-	-	-	-	-	-	25	240	6.000
5/6	100	250	25.000	-	-	-	100	250	25.000
	-	-	-	-	-	-	-	-	-
10/6	-	-	-	75	250	18.750	25	240	6.000
	-	-	-	-	-	-	25	250	6.250
15/6	150	260	39.000	-	-	-	150	260	39.000
20/6	-	-	-	150	260	39.000	-	-	-
	-	-	-	25	250	6.250	-	-	-
	-	-	-	-	-	-	25	240	6.000
25/6	125	275	34.375	-	-	-	125	275	34.375
30/6	-	-	-	100	275	27.500	25	240	6.000
	-	-	-	-	-	-	25	275	6.875

Sisa Barang :

25 x 240 = Rp 6.000

25 x 275 = Rp 6.875

Total : Rp 12.875

3.    Metode Avarage

Harga jual dipakai harga rata-rata dari persediaan awal + pembelian

Tanggal	Pembelian		Jumlah	Penjualan		Jumlah	Saldo		Jumlah
	Unit	H/U		Unit	H/u		Unit	H/U
1/6	-	-	-	-	-	-	25	240	6.000
5/6	100	250	25.000	-	-	-	125	248	31.000
10/6	-	-	-	75	248	18.600	50	248	12.400
15/6	150	260	39.000	-	-	-	150	260	39.000
20/6	-	-	-	175	257	44.975	25	257	6.425
25/6	125	275	34.375	-	-	-	150	275	40.800
30/6	-	-	-	100	275	27.500	50	272	13.600

Sisa Barang :

50 x Rp 272 = Rp 13.600