Sabtu, 13 Oktober 2018

example sales latter and inquiry latter

SALES LATTER ( Full Block Style )

CONTOH 1

WIWID DESAINT AND INTERIOR
Jl. Manunggal 2, rt / rw: 011/006 kampung rambutan, ciracas
Jakarta timur

February 28, 2010

Nomor     : 406/IV/X/2018
Lampiran : -
Hal           : Offer of goods and services


Daniel
Jalan RA. Kartini No.10
Jakarta Timur

Dear Mr. Daniel

Are you confused about making a house? Do you need a reference?

If so, this is the time for you to browse our catalog. In our latest catalog, you can find various forms of your dream home in our catalog. All the desaint we make is what you want. Now we introduce "wiwid desaint and interior", your source for getting desaint and home interiors. We offer various types of desaint houses with several sizes and various kinds of home interiors.
See our catalog attached and learn the price of our product details. If you decide to accept our offer, contact us at: 021 888 79 or visit our website: www.wiwiddesaintandinterior.com.

Best regards


widya mulyajati
marketing manager


CONTOH 2

WIWID SKIN CARE
Jalan Manunggal 2, rt / rw: 011/006 kampung rambutan, ciracas
Jakarta Timur
                                                       

May 28, 2013

Nomor     : 406/IV/X/2018
Lampiran : -
Hal           : Service Offer


Maria
Jalan Pemuda 48
Kudus


Dear Mrs. Maria,

Do you have problems with your skin? If so, we are from beauty present to help your skin problems to look glowing, soft and supple.

We are wiwid skin care, which has a special offer for you. We also offer various kinds of beauty products and beauty tools. If you want, you can call service number 021 888 79 and this offer is FREE of shipping costs. So what are you waiting for? Contact us now.

Wiwid skin care has day cream, night cream, sunblock, handbody and organic mask products

So, we are waiting for you to call. Thank you for your attention.


With respect,



Widya mulyajati
Sales manager


INQUIRY LATTER ( Modified Block Style )

CONTOH 1


Kontraktor interior dan bangunan
Jl. Kartika no. 06
Jakarta timur
28360

28 Februari 2018
Wiwid desaint and interior
Jl. Manunggal 2, rt/rw : 011/006 kampung rambutan, ciracas
Jakarta timur


Dear Mrs. Wiwid
Katalog sudah ada dua hari yang lalu, tapi sayangnya saya belum mendapatkan daftar harganya. Akan lebih baik jika Anda mengirimkan daftar harganya .. lebih baik, untuk segera ditunjukkan kepada pelanggan.
Untuk keinginan terdalam, kami ingin membutuhkan daftar harga Anda
Terima kasih banyak

Hormat saya

Kimberly
Manager produksi


CONTOH 2  

Maria
Jalan Pemuda 48
Kudus

June 10, 2018

WIWID SKIN CARE
Jalan Manunggal 2, rt / rw: 011/006 kampung rambutan, ciracas 
Jakarta Timur
                                                    
Dear Mrs. Widya,

We have seen the catalog that you sent, we are interested in buying various types of equipment and stationery that you offer.
For this reason, we ask that you can send us some of the information we need below
1. Item details are more detailed
2. price list
3. How to buy the following payment method
We will order after we learn and reconsider the information above that we received. thank you

Best regards

Maria
 

Sabtu, 12 Mei 2018

proposal usaha

KATA PENGANTAR

Dengan memanjatkan Puji dan Syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas rahmat dan karunia-Nya kami dapat menyelesaikan penyusunan proposal dana bergulir.
Pada kesempatan kali ini, kami ingin mengucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang telah membantu kami dalam menyelesaikan penyusunan proposal dana bergulir ini.
Kami menyadari sepenuhnya bahwa penyusunan proposal dana bergulir ini masih jauh dari sempurna.Untuk itu segala kritik dan saran dari berbagai pihak akan kami terima demi terciptanya suatu proposal yang lebih baik lagi.
Akhir kata semoga proposal dana bergulir ini dapat berguna bagi diri penulis pada khususnya dan bagi para pembaca pada umumnya.


Bekasi, 05 November 2017

     


BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Saat ini hijab sedang menjadi tren di kalangan wanita muslimah di Indonesia, baik anak-anak, remaja maupun orang dewasa menggunakan hijab dalam kegiatan sehari-hari mereka. Model hijab sekarang juga bukan seperti dulu yang modelnya polos, model hijab sekarang juga sudah bermacam-macam mulai dari bentuk, warna, dan coraknya. Hal ini tentunya bertujuan agar hijab yang kita pakai terlihat lebih menarik.
Dalam mengenakan hijab tentunya juga terdapat berbagai macam aksesoris yang digunakan untuk mempercantik tampilan hijab yang dikenakan. Aksesoris tersebut adalah bandana, headpiece, kalung, bros, dll.
Dari aksesoris yang sudah disebutkan tadi, kami selaku pemilik usaha Queen Bros membuat aksesoris yang sangat cantik bagi pengguna hijab. aksesoris yang kami buat ini adalah bros yang biasanya digunakan para pengguna hijab untuk disematkan di kerudungnya sebagai hiasan.
Umumnya bros dibuat dari bahan akrilik dan manik-manik seperti mutiara, batu hias, dll. Tapi kami berinovasi untuk membuat bros dengan menggunakan bahan pita satin yang tentunya bahan ini sangat menarik karena warna-warnanya yang beragam dan juga harganya yang terjangkau bagi masyarakat Indonesia.
Bros yang kami buat berbentuk bunga yang umumnya menjadi bentuk favorit dikalangan para pengguna hijab. Dengan bentuknya yang cantik dan juga simpel para pengguna hijab akan terihat semakin unik dan modis saat menggunakannya.


1.2 Maksud dan Tujuan

Maksud
Memenuhi tugas kuliah yang di berikan oleh dosen

Tujuan
1. Agar pelaku usaha memperoleh gambaran secara detail tentang hal hal yang harus dilakukan dalam pengembangan usaha.
2. Agar pelaku usaha dapat membandingkan antara cita-cita, harapan, dengan realita yang terjadi dengan usaha sedang dijalankan.
3. Agar pelaku usaha dapat mengembangkan strategi dan menguji dtrategi yag diharapkan dari sudut pandang orang lain.

1.3 Data Perusahaan

Profil Queen Bros dapat dilihat pada Tabel 1.1 :


1.4 Data Karyawan





1.5 logo  atau merek perusahaan



BAB II
ANALISIS PASAR

2.1 Bauran Pemasaran
Bauran pemasaran Queen Bros berdasarkan Product, Price, Place, and Promotion(4P) adalah sebagai berikut :

2.1.1 Product
Contoh product dapat dilihat pada Gambar 2.1

Produk yang ditawarkan oleh terdiri dari :
a. Type : Bros
b. Brand :  Queen Bros
c. Quality : Menggunakan bahan pita satin
d. Packing : Plastik Kaca
e. Design : Bentuk Bunga & Pita

2.1.2 Price
Harga yang ditawarkan sangat terjangkau hanya Rp 5.000,00,-

2.1.3 Place
Wilayah pemasarannya menjangkau seluruh wilayah di Indonesia baik offline maupun Online

2.1.4 Promotion
a. Advertising : melakukan promosi melalui sosial media dan  E-commerce  seperti instagram
b. Pameran : mengikuti berbagai event seperti bazar yang diselenggarakan dikampus.
c. Sales Promotion : Buy 6 Get Disc 10%

2.2 Segmentasi Pasar
Segmenasi pasar Queen Bros dibagi menjadi :
a. Segmenasi Geografi
Produk ini ditawarkan melalui media sosial, hal ini dimaksudkan agar produk yang kami jual bisa dilihat di seluruh bagian di Indonesia.
b. Segmentasi Demografi
Kalangan yang ditargetkan yaitu wanita muslimah yang mengenakan hijab, baik anak-anak, remaja, maupun orang dewasa.
c. Segmentasi Psikografi
  • Status Sosial : Produk ini ditujukan untuk semua kalangan, mulai dari kalangan menengah bawah hingga kalangan menengah atas.
  • Kepribadian : Produk ini cocok digunakan untuk wanita yang mengenakan hijab
  • Gaya Hidup : Mengikuti perkembangan tren

2.3 Analisis SWOT dan TOWS

2.3.1 SWOT
SWOT adalah metode perencanaan strategis yang digunakan untuk mengevaluasi strength (kekuatan), weakness (kelemahan), opportunities (kesempatan), dan threat (ancaman) dalam suatu proyek atau suatu spekulasi bisnis.
1. Strength
  • Harganya terjangkau bagi masayarakat Indonesia.
  • Bentuknya simple dan menarik bagi pengguna hijab.
2. Weakness
  • Bros yang dibuat berbentuk bunga dan pita.
  • Waktu pembuatannya cukup lama, karena prosesnya produksinya masih manual.
3. Opportunities
  • Pemasarannya cukup mudah karena saat ini banyak masayarakat khususnya para wanita yang menggunakan hijab
4. Threat
  • Banyak pesaing yang menjual bros dengan bahan yang lebih bagus dan menarik
  • Mudah dalam pembuatannya, sehingga sebagian masyarakat memilih untuk membuatnya sendiri dengan menggunakan tutorial yang ada di sosial media, seperti youtube.

2.3.2 TOWS
1. Stength – Opportunities
  • Melakukan promosi di media sosial dengan mengajak orang lain, teman, saudara, dll.
2. Weakness - Opportunities
  • Menambah orang/tenaga kerja daam pembuatan bros, sehingga waktu pembuatan menjadi lebih cepat.
3. Strength - Threath
  • Memberikan potongan harga 10% bagi para konsumen yang membeli produk kami lebih dari 6 buah.
  • Memberikan benefit berupa hadiah, apabila konsumen bersedia menjadi reseller dari produk kami.
4. Weakness – Threath
  • Agar dapat bersaing dengan yang lain, tentunya kami akan terus berinovasi dengan menciptakan bros yang bagus dan menarik, agar produk yang kami buat dapat di sukai oleh wanita muslimah yang mengenakan hijab.


SWOT dan TOWS Queen Bros dapat di lihat pada Tabel 2.1



BAB III
ANALISIS PRODUK

3.1 Bahan Pembuatan Produk

1. Bahan Baku
  • Kain Satin bentuk bunga & pita
  • Kain Bubble bentuk bunga
2. Peralatan
  • Tembakan Lem
3. Bahan Penolong
  • Kain Kapas
  • Manik-manik mutiara
  • Isi Lem Tembak
  • Kantong Plastik
  • Peniti Mangkok
  • Plastik Seal

3.2 Proses Pembuatan

3.2.1 Pembelian Bahan Bros
Bahan yang kami pilih adalah bahan yang mudah untuk dibentuk menjadi bros seperti bahan satin dan bubble crepe.

3.2.2    Penyiapan Bahan Bros
Siapkan bahan yang di perlukan yaitu bung dan pita satin serta bahan penolongnya untuk melengkapi bros tersebut.potong kain kapas kecil-kecil.

3.2.3 Proses pengeleman
Perkatkan bunga kain satin ke kain kapas dengan menggunakan lem tembak setelah itu perkatkan lagi lem di bagian tengah bunga untuk menempelkan mutiara lalu perkatkan lagi lem dibagian belakang kain kapas untuk menempelkan pin bros.

3.2.4 Packaging
Masukkan bros yang sudah jadi kedalam plastik kaca satu persatu setelah itu perkatkan label dengan plastik kaca lagi distaples.


BAB IV
ANALISIS SUMBER DAYA MANUSIA

4.1 Struktur Organisasi
Struktur Organisasi Queen Bros dapat di lihat pada gambar 4.1


4.2 Analisis Kompetensi Sumber Daya
Analisis kompetensi Sumber Daya Manusia Queen Bros dapat di lihat pada tabel 4.2

Pendidikan Jumlah Bagian Dapartermen JUMLAH



Keunggulan dan kompetensi SDM :
1. CEO
Adalah jabatan tertinggi yang mempunyai tugas untuk memimpin suatu perusahaan dan bertanggung jawab untuk kesetabilan usaha.

2. General Manager
Adalah jabatan manajer yang memiliki tanggung jawab kepada seluruh jabatan atau fungsional pada suatu perusahaan atau organisasi.

3. Manajer Produksi
adalah jabatan yang mampu mnciptakan ide-ide kreatif untuk menciptakan barang atau jasa agar konsumen dapat tertarik dengan produk suatu perusahaan.

4. Manajer Keuangan
Adalah jabatan yang mampu mencatat, mengontrol semua transaksi atau kejadian yang terjadi di dalam perusahaan.


BAB V
ANALISIS KEUANGAN

5.1 Modal Usaha
Modal Pinjaman Universitas Gunadarma Rp 2.000.000,-
Modal Queen Bros                                   Rp      65.000,-
Total Modal                                             Rp 2.065.000,-

5.2 Perincian Biaya
Laporan keuangan berupa biaya produksi dan biaya operasional, laba rugi, perubahan modal, arus kas, dan neraca bulan Desember 2017 – Mei 2017 dapat dilihat pada tabel 5.1 – Tabel 5.31

5.2.1 Bulan Desember 2017











Selasa, 08 Mei 2018

Pajak Penghasilan

Pengertian Pajak Penghasilan
Pajak Penghasilan (PPh) adalah Pajak Negara yang dikenakan terhadap setiap tambahan kemampuan ekonomis yang diterima atau diperoleh Wajib Pajak, baik yang berasal dari Indonesia maupun dari luar Indonesia, yang dapat dipakai untuk konsumsi atau untuk menambah kekayaan Wajib Pajak yang bersangkutan.

Jenis-jenis Pajak Perusahaan:
1. PPh 21 atas pegawai
2. PPN atas penyerahan barang/jasa
3. Pajak Penghasilan Final (PPh 4-2)
4. Pajak Penghasilan Badan

  • Penghasilan Kena Pajak = (Penghasilan Objek Pajak selain yang dinakan PPh final – Beban Yang Bisa Dikurangkan)
  • PPh terutang 1 tahun fiskal = tarif x PKP
  • Kredit Pajak = Angusran PPh 25 + PPh 22 (impor,brg mewah, bendaharwan) + PPh 23 (jasa) + PPh 24 (kredit pajak luar negeri)
  • Pajak kurang (PPh 29) / Pajak lebih bayar (PPh 28) = PPh terutang 1 tahun fiskal – kredit Pajak

5. Yang bisa dibebankan:

  • PBB
  • Materai
  • BPHTB
  • Pajak Daerah

Posisi Pajak dalam Laporan Keuangan:
1. Pajak dibayar dimuka (aktiva lancar):

  • PPN Masukan
  • PPh 25 angsuran
  • PPh 22.23
  • Piutang PPh 21 pegawai (bila LB SPT Masa)

2. Pajak dibayar dimuka (aktiva tidak lancar):

  • PPh 28 (bila minta restitusi)
  • Piutang PPh LB (restitusi/banding)
  • Aset Pajak Tangguhan (aktiva tidak lancar)
  • Utang Pajak (Utang jangka pendek) 

1. Utang PPh 21 Pegawai
2. Utang PPh 22.23
3. Utang PPh 4 ayat 2
4. Utang PPN keluaran
5. Utang lain-lain (PBB, dll yang belum dibayar)

5. Utang Pajak Tangguhan (Utang Jangka Panjang)
6. Beban Pajak Penghasilan (Laporan Laba Rugi)

  • Beban Pajak kini
  • Beban Pajak Tangguhan
  • Penyesuaian Tahun Lalu

7. Beban Pajak Konsolidasi

  • Laba konsolidasi sebelum pajak
  • eliminasi konsolidasi
  • laba sebelum pajak entitas anak

Perlakuan Akuntansi Terhadap Pajak Penghasilan
Pajak Penghasilan diakui sebagai biaya bagi perusahaan. Oleh sebab itu, Pajak Penghasilan harus diasosiasikan dengan laba dimana pajak penghasilan tersebut dikenakan atau diperhitungkan. Proses untuk mengasosiasikan Pajak Penghasilan dengan laba dimana pajak itu dikenakan disebut Alokasi Pajak.
Pada dasarnya terdapat 3 alternatif metode alokasi pajak yang bisa dipakai, yaitu :
1. Deferred Method
Menurut metode ini, selisih jumlah Pajak Penghasilan Terhutang (berdasar SPT) dengan Biaya Pajak Penghasilan (berdasarkan laba akuntansi) dalam suatu periode harus dicatat dan disajikan dalam Laporan Keuangan sebagai Pajak yang Ditangguhkan.
2. Liability Method
Menurut metode ini jumlah Pajak yang Ditangguhkan ditentukan berdasarkan tarif pajak yang diharapkan akan berlaku dalam periode dimana selisih pajak akan dikompensasikan. Perhitungan Pajak yang Ditangguhkan bersifat tentatif yang selalu memerlukan penyesuaian pada setiap kali terjadi perubahan tarif pajak penghasilan.
3. Net of Tax Method
Menurut metode ini, melaporkan Pajak yang Ditangguhkan dalam neraca tidak dibenarkan karena Biaya Pajak Penghasilan yang dilaporkan dalam Laporan Rugi – Laba harus sama dengan jumlah Pajak Penghasilan Terhutang atau pajak yang harus dibayar untuk periode yang bersangkutan.

Prinsip – Prinsip Alokasi Pajak
Interperiod Allocation
Yaitu proses alokasi pajak penghasilan antar periode tahun buku yang satu dengan periode-periode tahun buku berikut atau sesudahnya.
Intraperiod Allocation
Yaitu proses alokasi pajak penghasilan dalam suatu periode akuntansi karena adanya perbedaan tarif pajak yang dikenakan terhadap tiap-tiap komponen laba atau pendapatan

Contoh Soal 
PT Runsoed Ultimate Challenge (RUC) memperoleh laba sebelum pajak tahun 2015 Rp1.200.000.000,- dengan catatan koreksi fiskal atas laba tersebut adalah sebagai berikut:
Beda Permanan
1.      Pendapatan bunga deposito Rp40.000.000,-
2.      Beban jamuan tanpa daftar nominatif Rp30.000.000,-
3.      Pendapatan sewa bangunan Rp60.000.000,-
4.      Beban bunga pajak Rp20.000.000,-
5.      Beban pemberian fasilitas dalam bentuk natura Rp50.000.000,-
6.      Pendapatan Jasa Giro Rp50.000.000,-
7.      Beban Pajak Penghasilan Rp15.000.000,-
Beda Temporer
1.      Penyusutan komersial Rp60.000.000 lebih rendah dari penyusutan fiskal
2.      Amortisasi fiskal Rp30.000.000 lebih rendah dari amortisasi komersial
Kredit Pajak yang sudah dibayar selama tahun 2015 adalah sebagai berikut:
1.      PPh Pasal 22 Rp20.000.000,-
2.      PPh Pasal 23 Rp10.000.000,-
3.      PPh Pasal 24 Rp15.000.000,-
4.      PPh Pasal 25 Rp45.000.000,-
Pertanyaan:
a) Berapa Penghasilan Kena Pajak untuk tahun 2015?
b) Berapa PPh Kurang/ Lebih bayar untuk tahun 2014?
c) Tentukan apakah aset atau kewajiban pajak tangguhan yang timbul?
 d) Buat jurnal dan penyajian laba bersih dalam laporan laba rugi PT RUC!
Jawab:
Perhitungan Penghasilan Kena Pajak
Laba sebelum pajak (komersial) Rp1.200.000.000,-
Koreksi Beda Tetap Koreksi Fiskal (+) Koreksi Fiskal (–)
Pendapatan bunga deposito Rp40.000.000,- Rp40.000.000,- (Rp40.000.000,-)
Pendapatan sewa bangunan Rp60.000.000,- Rp60.000.000,- (Rp60.000.000,-)
Pendapatan Jasa Giro Rp50.000.000,- Rp50.000.000,- (Rp50.000.000,-)
Laba Sebelum Pajak (Fiskal) Rp1.050.000.000,-
Beban Jamuan tanpa Daftar Nominatif Rp30.000.000,- Rp30.000.000,- Rp30.000.000,-
Beban Bunga Pajak Rp20.000.000,- Rp20.000.000,- Rp20.000.000,-
Beban pemberian fasilitas dalam bentuk natura Rp50.000.000,- Rp50.000.000,- Rp50.000.000,-
Beban PPh Rp15.000.000,- Rp15.000.000,- Rp15.000.000,-
Total Koreksi Beda Tetap Pada Beban Rp115.000.000,-
Total Penghasilan Kena Pajak (Setelah Koreksi Beda Tetap) Rp1.165.000.000,-
Koreksi Beda Waktu Koreksi Fiskal (+) Koreksi Fiskal (–)
Penyusutan Komersil < Fiskal (Rp60.000.000,-) (Rp60.000.000,-)
Amortisasi Fiskal < Komersial Rp30.000.000,- Rp30.000.000,-
Total Penghasilan Kena Pajak (Setelah Koreksi Beda Tetap dan Beda Waktu) Rp1.135.000.000,-
Dari rekonsiliasi fiskal diatas diketahui bahwa Penghasilan Kena Pajak adalah Rp1.135.000.000,- atau lebih kecil dari Laba Sebelum Pajak Rp1.200.000.000,-. Sehingga sesuai dengan ketentuan bila Laba Sebelum Pajak (komersial) lebih besar dari Penghasilan Kena Pajak (fiskal) akan muncul Kewajiban Pajak Tangguhan sebesar tarif PPh Badan dikali dengan perbedaan temporer (beda waktu) yang terjadi.
1. Perhitungan PPh Kurang/ Lebih Dibayar (Beban Pajak Kini)
Pajak Penghasilan Terutang 25% x Rp1.135.000.000,- Rp283.750.000,-
PPh Dibayar Dimuka (Kredit Pajak)
PPh Pasal 22 Rp20.000.000,-
PPh Pasal 23 Rp10.000.000,-
PPh Pasal 24 Rp15.000.000,-
PPh Pasal 25 Rp45.000.000,-
Total Kredit Pajak Rp90.000.000,-
PPh Kurang Dibayar (Beban Pajak Kini) Rp193.750.000,-

1. Perhitungan Kewajiban Pajak Tangguhan
 Kewajiban Pajak Tangguhan = Tarif PPh Badan x Jumlah Beda Temporer
                                                = 25% x Rp30.000.000,-
                                                = Rp7.500.000,-
1. Jurnal Pencatatan
Beban Pajak Kini Rp283.750.000,-
Beban Pajak Tangguhan Rp7.500.000,-
          Kewajiban Pajak Tangguhan Rp7.500.000,-
          PPh Pasal 22 (Kredit Pajak) Rp20.000.000,-
          PPh Pasal 23 (Kredit Pajak) Rp10.000.000,-
          PPh Pasal 24 (Kredit Pajak) Rp15.000.000,-
          PPh Pasal 25 (Kredit Pajak) Rp45.000.000,-
          Kewajiban PPh Pasal 29 Rp193.750.000,-
Penyajian Pada Laporan Keuangan (Laporan Laba Rugi)
Laba Sebelum Pajak Rp1.200.000.000,-
Beban Pajak Kini (Rp283.750.000,-)
Beban Pajak Tangguhan (Rp7.500.000,-)
Total Laba Bersih Rp908.750.000,-
 Sehingga setelah diperhitungkan dengan beban pajak kini (PPh Pasal 29 akhir tahun) dan beban pajak tangguhan, jumlah laba bersih PT RUC adalah Rp908.750.000,-.




Selasa, 01 Mei 2018

Pengakuan Pendapatan

Pengakuan Pendapatan 
Pengakuan adalah proses untuk mencatat atau memasukkan secara formal suatu pos dalam akun dan laporan keuangan entitas.

Pengakuan pendapatan meliputi tiga hal, yaitu :

  1. Pendapatan direalisasi apabila barang dan jasa ditukar dengan kas atau diklaim atas kas (piutang).
  2. Pendapatan dapat direalisasi apabila aktiva yang diterima dalam pertukaran segera dapat dikonversi menjadi kas atau diklaim atas kas dengan jumlah yang diketahui.
  3. Pendapatan dihasilkan (earned) apabila entitas bersangkutan pada hakikatnya telah menyelesaikan apa yang seharusnya dilakukan untuk mendapati hak atas manfaat yang dimiliki oleh pendapatan itu, yakni apabila proses menghasilakn laba telah selesai atau sebenarnya telah selesai.


Pengakuan Pendapatan pada Saat Penjualan (Penyerahan)

  1. Penjualan dengan Perjanjian Beli Kembali
  2. Penjualan dengan Hak Retur. 
terdapat tiga metode pengakuan pendapatan alternative jika penjual mengalami situasi ini yaitu :

  •  Tidak mencatat penjualan sampai seluruh hak retur habis masa berlakunya
  • Mencatat penjualan, tetapi mengurangi penjualan dengan estimasi retur dimasa depan
  • Mencatat penjualan serta memperhitungkan retur pada saat terjadi.

3.  Trade Loading dan Channel Stuffing
Trade Loading dan Channel Stuffing merupakan praktik yang gila, licik,  dan tidak ekonomis, melalui praktik ini pabrikan membujuk pelanggan mereka untuk membeli produk dari pada yang bisa mereka jual kembali atau dengan kata lain mencatat pembukuan hari ini untuk pendapatan yang akan datang.

Pengakuan Pendapatan Sebelum Penyerahan 
Terdapat dua metode akuntansi untuk kontrak kontruksi jangka panjang yang diakui oleh profesi akuntansi, yaitu :

  • Metode Presentasi Penyelesaian
  • Metode Kontrak Selesai


Pengakuan Pendapatan Setelah Penyerahan 
Ada dua metode yang dapat digunakan dalam menagguhkan pengakuan pendapatan sampai kas diterima, yaitu :

  • Metode akuntansi penjualan cicilan -> Dalam metode akuntansi penjualan cicilan mengakui laba dalam periode penagihan bukan dalam periode penjualan. 
  • Metode pemulihan biaya -> Dalam metode pemulihan biaya, tidak ada laba yang diakui sampai pembayaran kas oleh pembeli melebihi harga pokok barang dagang yang dijual bagi penjual. 

Pengakuan Pendapatan Penjualan Konsinyasi
Penjualan konsinyasi adalah sebuah bentuk perjanjian penjualan dimana consignor mengirimkan barang dagang kepada consignee. yang bertindak sebagai agen bagi consignor dalam penjualan barang dagang. Consignor akan mendapatkan laba atau mendapatkan keuntungan untuk mengembangkan barang yang ada, dan bagi consignee akan mendapatkan keuntungan berupa komisi dari penjualannya

Metode-Metode Pengakuan Akuntansi Sebelum Pengakuan Pendapatan

  • Pengkuan Pendapatan Dengan Metode Akrual (Accrual Method) -> Pengakuan pendapatan dengan pendekatan akrual termasuk yang paling mendasar, sehingga paling banyak diterapkan (di berbagai jenis usaha dalam berbagai skala). Hal yang tak kalah penting untuk diketahui, adanya beban dan biaya yang harus diakui untuk disandingkan dengan pendapatan yang dihasilkan dalam periode yang sama—meskipun invoice tagihannya belum datang dari supplier/vendor.
  • Pengakuan Pendapatan Dengan Metode Kas (Cash Method) -> metode kas artinya perusahaan hanya mengakui pendapatan bila kas (atas penyerahan barang/jasa) sudah diterima. Ini metode paling tua yang sudah ada sejak sebelum Prinsip Akuntansi Berterima Umum (GAAP) ada. Dan oleh GAAP (di Indonesia PSAK), pengakuan pendapatan dengan metode kas tidak diijinkan. Itu di masa lalu.
  • Pengakuan Pendapatan Metode Pencicilan Penjualan (Installment Sales Method) -> Metode pencicilan diterapkan untuk pengakuan pendapatan yang diperoleh dari penjualan yang sistim pembayarannya dicicil—yang dalam ketentuan IFRS dikatakan mengandung tingkat ketidakpastian  yang tinggi.
  • Metode Persentase Penyelesaian (Percentage Of Completion Method) -> Metode persentasi penyelesaian diterapkan untuk perusahaan-perusahaan kontraktor yang menangani proyek-proyek konstruksi. 
  • Metode Penyelesaian Kontrak (Completed Contract Methode -> Masih di bidang usaha konstruksi, menelusuri beban dan biaya lalu menghubungkannya dengan pendapatan kontrak yang diperoleh 
  • Metode Kinerja Proporsional (Proportional Performance Method) -> Bukan hanya di perusahaan yang bergerak dalam bidang konstruksi, kondisi serupa juga terjadi di perusahaan-perusahaan jasa yang mengerjakan suatu pesananan pekerjaan jasa dalam jangka waktu yang panjang
  • Pengakuan Pendapatan Dengan Metode Produksi (Production Method) -> Metode produksi menentukan besarnya pendapatan dengan menggunakan nilai persediaan yang dihitung dengan harga pasar, dikurangi biaya angkut ke tempat dimana komoditi dijual dan beban-beban yang menyertainya.
  • Pengakuan Pendapatan Dengan Metode Perskot (Deposit Method) -> Di perusahaan-perusahaan pengembang real estate, ada kalanya terjadi transaksi penjualan property dengan kondisi tertentu. 



Selasa, 24 April 2018

Ekuitas pemegang saham laba ditahan

Ekuitas Pemegangan Saham Laba Ditahan

Ekuitas pemegang saham
Ekuitas pemegang saham atau Stockholders’ Equity merupakan hak atas kekayaan atau nilai yang tertanam dalam perseroan.
Ada 3 Ekuitas pemegang saham yaitu :

  1. Modal saham
  2. Tambahan modal disetor
  3. Laba ditahan : Laba ditahan merupakan modal yang berasal dari dalam perusahaan yaitu kumpulan laba dan rugi sampai saat tertentu sesudah dikurangi dividen yang dibagi dan jumlah yang dipindahkan ke rekening modal. 

Deviden Tunai
Deviden tunai dibayarkan dari laba ditahan akan tetapi perusahaan memiliki jumlah laba ditahan yang besar belum tentu dapat membayar deviden tunai. Hal ini dikarenakan tidak adanya hubungan (Ketertarikan) antara saldo akun kas dengan laba ditahan.
Laba ditahan timbul sebagai hasil dari kegiatan operasional perusahaan yaitu laba bersih. Laba bersih sendiri diukur atas dasar akrual (accrual basis) buka atas kas (cash basis) dimana beban yang telah terjadi ditandingkan dengan pendapatan terkait dalam periode yang sama (mathing concept) maka saldo akun laba ditahan tidak mencerminkan dengan besarnya uang kas yang tersedia.
Ada 3 tanggal penting sehubungan dengan pembagian deviden tunai :

Tanggal pengumuman 
Di tanggal pengumuman dewan komisaris secara resmi memisahkan (mengumumkan) pembagian deviden tunai kepada para pemegang saham pengumuman deviden tunai ini akan membawa perusahaan pada kewajiban hukum yang mengikat dan tidak dapat dibatalkan.
Contoh :
Pada tanggal 6 desember 2010 dengan dewan komisaris Pt. Makna Jaya Kusuma mengumumkan deviden tunai 100.000 lembar saham biasa yang beredar dengan nilai pari Rp. 1.440 per lembar.

Jawab :
Ayat jurnal yang diperlukan untuk mencatat pengumuman deviden tunai

Deviden tunai 7.200.000
     Utang deviden tunai 7.200.000

Tanggal Pencatatan 
Pada tanggal pencatatan tidak ada ayat jurnal yang diperlukan karena jumlah kewajiban deviden yang telah diukur pada tanggal pengumuman tidaklah mengalami perubahan selama kurun waktu antara tanggal pencatatan dan tanggal pembayaran, saham biasanya akan dijual tanpa deviden.
Contoh :
Dalam kasus Pt. Makna Jaya Kusuma asumsi bahwa tanggal pencatatan deviden adalah 23 desember 2010

Nama perkiraan              debit       kredit
Tidak ada ayat jurnal         -                -
yang diperlukan

Pada akhir periode akuntansi (31 desember 2010) AJP yang perlu dibuat untuk mentransfer saldo akun deviden tunai ke laba ditahan.

Deviden tunai 7.200.000
      Utang deviden tunai 7.200.000

Tanggal Pembayaran 
Pada tanggal pembayaran misal (20 Januari 2011) PT. Makna Jaya Kusuma akan mencatatnya sebagai berikut.

Utang deviden tunai   7.200.000
       Kas                                           7.200.000

Soal :
Pt X pada tanggal 10 Juni mengumumkan deviden sebesar 50 sen per saham atas 1,8juta lembar saham yang dibayarkan tanggal 16 Juli kepada semua pemegang saham yang tercatat per 24 Juni.
Penjurnalan:
Pada tanggal pengumuman
Laba ditahan 900.000
     Hutang deviden 900.000

Pada tanggal pembayaran
Hutang Deviden 900.000
      Kas                         900.000

Minggu, 15 April 2018

Tugas kewirausahaan

ASPEK WIRAUSAHA SECARA MANDIRI YANG MENCAKUP PELUANG USAHA BARU, PEMBIAYAAN, PEMASARAN DAN KEPEMILIKAN

1. PELUANG USAHA BARU
Kesempatan untuk menghasilkan kerja usaha, tidak harus baru sama sekali dan tidak harus menguntungkan, karena kerja merupakan dasar bagi pelaksanaan kegiatan ekonomi selanjutnya.
Tujuan utama dari proses mencari peluang usaha baru adalah untuk dapat meningkatkan produktivitas dari SDM yang ada.
Suatu usaha dapat disebut baru jika ada salah satu dari dua (2) atau keduanya-duanya unsur berikut adalah baru. Dua (2) unsur tersebut adalah :
No Unsur 1 :
Pelaku Unsur 2 :
Kegiatan (usaha) Jenis Usaha
1 Baru (+) Lama (-) Baru
2 Lama (-) Baru (+) Baru
3 Baru (+) Baru (+) Baru

Kerja usaha merupakan kerja ekonomi, yang dimaksudkan adalah kerja yang menghasilkan sesuatu yang bermanfaat, umumnya berupa materi atau uang. Bentuk kerja usaha yang ada umumnya dapat dibagi menjadi tiga kategori bidang, yaitu :
pertanian, yaitu bidang usaha yang langsung berkaitan dengan alam. Dapat terkait dengan tanaman, perikanan, peternakan, perkebunan, kehutanan, ataupun agrobisnis seperti agrowisata atau tempat wisata pertanian.
industri, yaitu bidang di mana dilakukan proses pengolahan bahan baku menjadi bahan setengah jadi atau bahan jadi. Dalam sektor ini pasti menghasilkan produk barang
jasa, yaitu bidang di mana dilakukan proses kerja akan tetapi tidak terjadi pengalihan hak barang dari pemberi jasa kepada penerima jasa. Yang terjadi adalah penerima jasa dapat merasakan manfaat jasa yang diberikan oleh pemberi jasa bagi kebutuhan atau kepentingan penerima jasa.
Dalam peluang usaha baru, sebut dan jelaskan cara-cara yang mungkin untuk dilakukan dalam pencapaiannya :
1) membuat usaha baru, artinya kita mempunyai pelaku dan kegiatan usaha yang benar-benar baru bukan merupakan kelanjutan atau mempunyai keterkaitan dengan yang sebelumnya. Biasanya hal ini dilakukan muncul karena kita mempunyai modal uang dalam jumlah besar dan mempunyai ide atau keinginan untuk usaha.
2) melanjutkan usaha yang telah ada sebelumnya, atau dengan kata lain merupakan usaha “warisan”. Artinya kita melakukan kegiatan usaha yang lama tetapi karena ketidakmampuan orang tua kita maka kemudian usaha tersebut diserahkan kepada kita sebagai anaknya. Dalam hal ini kondisi baru terjadi karena pelaku usahanya adalah orang baru, walaupun pelaku baru tersebut adalah anak dari pemilik lama akan tetapi proses pengelolaan (manajerial) yang akan dilakukan oleh penerus usaha akan cenderung berbeda dari yang sebelumnya.
3) membeli usaha yang telah ada
4) franchising, waralaba
5) konsinyasi sebagai bentuk melakukan usaha baru, tanpa membutuhkan modal uang hanya modal kepercayaan dari orang lain kepada kita. Konsinyasi merupakan proses penjualan produk di mana pembayaran kepada produsen atas barang yang dijual dilakukan hanya setelah produk yang dijual itu laku dibeli oleh konsumen, sedangkan jika tidak maka kita tidak perlu membayarnya
      Mengapa dilakukan :
karena peluang usaha baru merupakan titik awal untuk menumbuhkan produktivitas sumber daya manusia bagi dirinya, kelompok, dan lingkungannya. Disebut sebagai produktivitas sumber daya manusia karena kegiatan ini adalah kegiatan ekonomi produktif yang dikelola oleh manusia sebagai sarana untuk memenuhi kebutuhannya, dan jika berhasil memberi manfaat bagi manusia lainnya. Bukan berarti bahwa sumber daya lain tidak menjadi perhatian tetapi sumber daya manusia menjadi fokus, karena wirausaha adalah salah satu jalan untuk mengurangi pengangguran ! Pengangguran berarti berkaitan dengan SDM.

2. PEMBIAYAAN
Bagaimana memperoleh biaya atau modal kerja untuk melakukan usaha ekonomi. Dalam konteks ini, modal kerja dapat berupa uang maupun bukan-uang.
Pembiayaan usaha jika menggunakan saluran perbankan maka biasanya memperhatikan unsur 5 C, yaitu :
1) character : kemampuan diri dari peminjam
2) capital : modal awal
3) collateral : jaminan atas pinjaman yang diterima
4) capacity to repay : kemampuan menerima atau memberi
5) condition of economy : kondisi internal dan eksternal
Sumber-sumber dana yang digunakan dalam pembiayaan secara umum dibagi menjadi dua, yaitu : sumber internal dan sumber eksternal. Rincian dari masing-masing sumber dana adalah sebagai berikut:
1) Dana modal sendiri, baik dari pribadi maupun keluarga
2) Pinjaman dari kawan dan relasi
3) Pinjaman dari lembaga bank, baik bank pemerintah maupun bank swasta
4) Hutang dagang
5) Pinjaman hipotik dan pembiayaan jangka menengah dapat diperoleh dari berbagai lembaga keuangan untuk tujuan tertentu, biasanya untuk membeli harta tetap
6) Pembiayaan sewa (leasing)
7) Modal usaha yang disediakan perusahaan khusus yang bersedia memberikan dana untuk usaha yang lebih kecil
8) Di beberapa Negara terdapat pinjaman dari pemerintah melalui pinjaman langsung atau jaminan, namun syarat-syaratnya berbeda-beda.
 
3. PEMASARAN
Proses menyampaikan produk dari produsen kepada konsumen. Unsur 7 P dan 8 P dalam suatu proses pemasaran, terdiri atas = 8 P = 4 P (dasar) + 4 P (tambahan)
Product : produk yaitu sesuatuyang dihasilkan, baik berupa barang maupun jasa
Price : harga yaitu nilai dari sesuatu yang diproduksi, baik berupa nilai uang ataupun material
Place : tempat atau proses distribusi yaitu proses di mana produk disampaikan dari produsen kepada konsumen, baik menggunakan tempat seperti toko atau warung maupun bukan tempat seperti e-commerce
Promotion : promosi yaitu prosesmemperkenalkan produk kepada konsumen agar dikenal sampai dengan disukai dan tujuan akhir membeli produk yang diperkenalkan
People : manusia yaitu orang yang melakukan kegiatan pemasaran – bersifat selalu mau belajar
Process : proses kerja yaitu proses melakukan semua kegiatan yang tercakup di dalam pemasaran – bersifat dinamisdapat dilihat pada bentuk pemasaran dari horisontal (konvensional) menjadi vertikal (Vertical Marketing System, VMS)
Physical Evidence : bukti fisik yaitu bentuk barang yang nyata yang disediakan untuk melakukan kegiatan pemasaran – bersifat mobile (dinamis) yaitu bergerak secara aktif dari satu tempat ke tempat yang lain dan bukan statis hanya terpaku di satu tempat saja
Probe : penelitian yaitu prosesmengkaji semua yang terkait dengan pemasaran

4. KEPEMILIKAN
Penguasaan atas sumber daya dilakukan secara pribadi dan/atau kelompok. Ada berapa jenis kepemilikan yang mungkin dilakukan dalam suatu proses wirausaha ? Menurut anda, mana di antara jenis-jenis kepemilikan tersebut yang paling mungkin (mudah) untuk dicapai ? Jelaskan alasannya ! Secara umum kepemilikan dapat dibagi menjadi :
1) kepemilikan pribadi, dan
2) kepemilikan kelompok. Dari segi yang lain, kepemilikan juga dapat dibagi menjadi :
kepemilikan di mana terdapat penguasaan sumberdaya secara kongkrit, atau dalam istilah lain disebut sebagai “pemilikan dalam genggaman”, yaitu kepemilikan di mana sumberdaya yang dikuasai benar-benar dipegang oleh pemilik. Misalnya : peralatan kerja, yang secara nyata dipegang oleh pemiliknya sebagai yang menguasai sumberdaya alat tersebut
kepemilikan secara hukum, di mana sumberdaya dimiliki akan tetapi keberadaannya tidak secara kongkrit dipegang. Misalnya : kepemilikan akan sebidang tanah atau sebuah rumah, tanah atau rumah tersebut tidak dipegang tetapi secara hukum keduanya dimiliki dan pemanfaatan keduanya harus dengan seizin pemilik sah secara hukum dari keduanya. Kepemilikan secara hukum pada galibnya lebih sulit untuk mempertahankan kepemilikannya, karena sumberdaya yang dimilikinya bisa saja berubah tanpa diketahui karena sebab-sebab yang disengaja maupun yang tidak disengaja.

5. SUMBERDAYA MANUSIA
Pembahasan tentang manusia yang menjalankan fungsi dan peranannya di dalam organisasi perusahaan atau kelompok
Apa perbedaan antara pendidikan dan pelatihan sumberdaya manusia dalam suatu proses wirausaha ? Jelaskan dengan lengkap !
Mulai dari rekruitmen sampai dengan pemberhentian kerja. Secara umum proses pengelolaan sumberdaya manusia dapat dibagi menjadi empat bagian, yaitu :
1) Perekrutan
2) pendidikan, yang dibagi lagi menjadi dua, yaitu :
a. pendidikan sebelum menjadi pegawai tetap
b. pendidikan setelah menjadi pegawai tetap
Bentuk dari pendidikan ini umumnya dibagi juga menjadi dua, yaitu :
a. pendidikan, yaitu : proses peningkatan pengetahuan pegawai yang biasanya dilakukan melalui proses belajar di kelas
b. pelatihan, yaitu : proses peningkatan ketrampilan pegawai, biasanya dilakukan di luar kelas atau di bengkel (workshop).
3) pelaksanaan kerja
4) pemberhentian, dibagi menjadi dua, yaitu :
a. pemberhentian sementara, biasanya jika seorang pegawai dikenakan sangsi atas pelanggaran atau kesalahan yang telah diperbuatnya. Bentuknya bisa berupa pemindahan ke tempat lain yang lebih jauh atau ke pekerjaan yang lebih sulit, atau pemberhentian tidak bekerja untuk jangka waktu tertentu yang terbatas
b. pemberhentian permanen, dapat berupa pemberhentian tidak hormat, pemberhentian terhormat atau pensiun.

6. ORGANISASI
Strukturisasi sumberdaya : manusia dan non-manusia. Jika diperhatikan, mana bentuk organisasi yang paling tepat untuk suatu kegiatan wirausaha Ada tiga struktur yang lazim dikenal yaitu :
lini : vertikal, artinya dalam organisasi ada orang yang didudukkan sebagai ”atasan” dan ”bawahan”
staff : horisontal, artinya semua tenaga kerja yang ada di dalam organisasi didudukkan dalam posisi struktural yang sama atau setara, sehingga tidak ada dalam organisasi orang yang didudukkan sebagai ”atasan” dan ”bawahan”
fungsional : berdasarkan fungsi kerja dari masing-masing unsur sumberdaya manusia yang ada. Bentuk organisasi fungsional biasanya dapat dilihat pada suatu tim kerja atau suatu gugus tugas (team-work). Pada tim tersebut semua orang setara (tidak ada ’atasan’ – ’bawahan’) akan tetapi harus ada seseorang yang dijadikan sebagai pemimpin dalam tim tersebut. Tim sepakbola misalnya, ada pembagian tugas yang jelas antara kiper, back, gelandang dan striker (penyerang) akan tetapi semua pemain mempunyai kedudukan yang sama dan kemudian ada satu orang yang ditunjuk sebagai kapten tim atau pemimpin. Fungsi pemimpin di dalam tim ini adalah sebagai penanggungjawab koordinasi antar semua anggota tim dalam bekerja mencapai tujuan yang diinginkan. Keberadaan manajer tim sepakbola dimasukkan sebagai ”atasan” dari tim sepakbola tersebut !

7. KEPEMIMPINAN
Mengarahkan perilaku SDM. Kepemimpinan terutama difokuskan pada SDM, dan bukan pada SD materi di dalam satu kelompok atau organisasi. Dalam konteks kepemimpinan, tidak dikenal adanya struktur ”atasan” dan ”bawahan”, semua anggota kelompok dianggap sama dan seseorang dari anggota kelompok tersebut dipilih, ditentukan atau ditunjuk sebagai pemimpin kelompok. Dalam konteks ini fungsi utama dari pemimpin adalah mengkoordinasikan SDM agar maksimal dalam bekerja bersama mencapai tujuan yang disepakati bersama sebelumnya.
Kepemimpinan secara umum dikenal dalam dua bentuk yaitu :
1. kepemimpinan otoriter, yaitu yang melakukan koordinasi berdasarkan perintah yang harus dilaksanakan, baik itu melanjutkan kerja maupun memberhentikan kerja.
2. kepemimpinan demokratis, yan mendasarkan pengambilan keputusan oleh pemimpin berdasarkan musyawarah dengan semua pihak yang dianggap terlibat dalam proses kegiatan.

8. EVALUASI USAHA
Proses memonitoring, menilai hasil, dan melakukan tindak-lanjut rencana dan kegiatan perusahaan / kelompok. Evaluasi terutama harus dilakukan jika telah terjadi transaksi antara produsen dengan konsumen. Evaluasi dalam proses manajerial merupakan usaha untuk membandingkan antara hasil yang kita peroleh dengan target yang telah kita tentukan dalam proses perencanaan.
Unsur-unsur apa saja yang perlu diperhatikan dalam suatu proses evaluasi kegiatan wirausaha yaitu :
1. Aspek Hukum
Dalam aspek ini yang akan dibahas adalah masalah kelengkapan dan keabsahan dokumen perusahaan mulai dari bentuk badan usaha sampai izin-izin yang dimiliki. Kelengkapan dan keabsahan dokumen sangat penting karena hal ini merupakan dasar hukum yang harus dipegang apabila di kemudian hari timbul masalah.
2. Aspek Pasar dan Pemasaran
Dalam aspek pasar dan pemasaran hal-hal yang perlu dijabarkan adalah :
a. Ada tidaknya pasar (konsumen calon pembeli)
b. Jika ada, seberapa besar pasar yang ada (pasar nyata dan pasar potensial)
c. Bagaimana peta kondisi pesaing terutama untuk produk sejenis sekarang
d. Bagaimana perilaku konsumen (menyangkut selera dan kebiasaan)
e. Strategi apa yang harus dijalankan untuk memenangkan persaingan dan merebut pasar yang ada sekarang dan yang akan datang
3. Aspek Keuangan
Dalam aspek keuangan hal-hal yang perlu digambarkan adalah jumlah investasi, biaya-biaya, dan pendapatan yang akan diperoleh. Metode penilaian yang akan digunakan antara lain :
Payback Period
Average Rate of Return
Net Present Value
Internal Rate of Return
Profitability Index
Break Event Point
Serta rasio-rasio keuangan
4. Aspek Teknis/Operasi
Dalam aspek teknis atau operasi yang akan digambarkan secara lengkap mengenai :
a. Lokasi usaha, baik kantor pusat, cabang, pabrik, atau gudang
b. Penetuan layout gedung, mesin, dan peralatan, serta layout ruangan sampai pada usaha perluasan selanjutnya
c. Teknologi yang akan digunakan
5. Aspek Manajemen/ Organisasi
Dalam aspek manajemen dan organisasi yang perlu diteliti dan dinilai adalah :
a. Pemilik usaha (jumlah dan komposisi modal)
b. Pengelola usaha (manajemen) dengan jumlah serta kualifikasi (pendidikan dan pengalaman)
c. Struktur organisasi yang ada sekarang, serta gambaran mengenai jabatan
d. Rencana seperti pencapaian target, sasaran, dan tujuan
6. Aspek Ekonomi Sosial
Gambaran dalam aspek ekonomi adalah untuk melihat seberapa besar pengaruh yang ditimbulkan jika proyek tersebut dijalankan. Demikian pula, perusahaan perlu mencantumkan dampak sosial yang ada dalam hasil penelitian.
7. Aspek Dampak Lingkungan
Aspek dampak lingkungan merupakan analisis yang paling dibutuhkan pada saat ini karena setiap proyek yang dijalankan akan memiliki dampak sangat besar terhadap lingkungan disekitarnya. Dampak lingkungan yang perlu diperhatikan antara lain :
Terhadap tanah
Terhadap air
Terhadap udara, dan
Terhadap kesehatan manusia
Dalam siklus hidup wirausaha, ada 3 tahap yang dikenal. Coba jelaskan bagaimana kondisi pada masing-masing tahap dimaksud !
a. siklus mulai
b. siklus ”jalan”
c. siklus berkembang, terdiri atas : menjadi besar atau menjadi ”bangkrut”
Dalam wirausaha tidak ada perkembangan usaha yang menjadi mati jika bangkrut atau pensiun jika sudah menjadi besar. Setelah siklus berkembang maka seorang wirausaha akan memulai kembali usahanya dengan menggunakan semua sumberdaya yang dimilikinya baik itu mulai dari nol lagi atau memulai pengembangan dari yang telah ada sebelumnya. (lihat pengembangan usaha)

9. PENGEMBANGAN USAHA
Proses memperbesar usaha yang dilakukan : skala atau kedalamannya. cara-cara pengembangan usaha Ada 3 kemungkinan, yaitu :
1) intensifikasi, yaitu memperdalam kerja yang sudah dilakukan sebelumnya, misalnya :
o jika berkembang, maka membuat modifikasi tanpa merubah secara total  dari produk yang telah dihasilkan sebelumnya
o jika ”bangkrut”, memanfaatkan semua jejaring yang telah dimiliki sebelumnya dan belum dimanfaatkan secara maksimal. Misalnya dalam kondisi ”bangkrut” maka tidak ada modal uang yang dimiliki dan kemudian pemasaran dilakukan dengan konsinyasi yang didasarkan atas kepercayaan dalam jejaring kerja di bidang yang dikerjakan
2) ekstensifikasi, yaitu memperluas usaha yang telah ada sebelumnya baik berupa perluasan lokasi usaha dan volumenya maupun berupa penambahan outlet (tempat) usaha
3) diversifikasi, yaitu meningkatkan keragaman dari usaha yang telah dilakukan sebelumnya seperti membuat jenis usaha baru yang berbeda dari usaha sebelumnya
4) integrasi, yaitu memadukan usaha yang telah ada sebelumnya dengan usaha lain baik yang memang sudah ada sebelumnya atau usaha lain yang memang baru sama sekali.
5) franchise, yaitu usaha untuk memperluas usaha tetapi tidak dengan usaha sendiri melainkan menjual usaha kita kepada orang lain dan kemudian kita sebagai pemilik usaha (merek) memperoleh bayaran (biasanya disebut sebagai royalty atau fee franchising) dengan kita tetap melayani franchisee(pewaralaba) agar tetap dapat memberi pelayanan seperti yang kita lakukan di ”pusat” atau merek kita. Cara ini sebenarnya sama seperti kita memperluas usaha lama tetapi dengan waktu yang lebih cepat dan biaya pengembangan yang lebih ”murah”. Franchise menjadi salah satu bentuk pengembangan usaha jika dilihat dari sisi pemilik merek usaha (franchiser), tetapi dari segi pelaksana franchise(franchisee, pewaralaba) maka franchise menjadi salah satu peluang usaha baru (aspek 1 dari 9 aspek yang dibahas).

PENGERTIAN MOTIVASI, GAGASAN DAN MOTIVASI DALAM BERWIRAUSAHA

MOTIVASI
Perkataan “MOTIVASI” berasal daripada perkataan Bahasa Inggeris yaitu “MOTIVATION“. Kata motivasi berasal dari akar kata "motive" atau "motiwum" yang berarti 'a moving cause' yang berhubungan dengan 'inner drive, impulse, intension'. Kata "motive" atau "motif" ini bila berkembang menjadi motivasi, artinya menjadi 'sedang digerakkan atau telah digerakkan oleh sesuatu, dan apa yang menggerakkan itu terwujud dalam tindakan'. Di dalam surat khabar, kerap pemberita menulis ayat “motif pembunuhan”. Perkataan motif di sini boleh kita fahami sebagai sebab atau tujuan yang mendorong sesuatu pembunuhan itu dilakukan.
Motivasi adalah dorongan psikologis yang mengarahkan seseorang ke arah suatu tujuan. Motivasi membuat keadaan dalam diri individu muncul, terarah, dan mempertahankan perilaku

GAGASAN
Gagasan atau ide adalah istilah yang dipakai baik secara populer maupun dalam bidangfilsafat dengan pengertian umum "citra mental" atau "pengertian". Terutama Platoadalah eksponen pemikiran seperti ini. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), ide/gagasan adalah rancangan yang tersusun di pikiran. Artinya sama dengan cita-cita.

MOTIVASI DALAM BERWIRAUSAHA
Pentingnya peranan motivasi dalam berwirausaha perlu dipahami oleh pengusaha agar dapat melakukan berbagai bentuk tindakan atau bantuan kepada karyawan atau anggotanya. Motivasi dirumuskan sebagai dorongan, baik diakibatkan faktor dari dalam maupun luar karyawan, untuk mencapai tujuan tertentu guna memenuhi / memuaskan suatu kebutuhan. Dalam konteks berwirausaha maka kebutuhan tersebut berhubungan dengan kebutuhan untuk lancarnya usaha tersebut.
Peran motivasi dalam berwirausaha, motivasi berwirausaha dapat dianalogikan sebagai bahan bakar untuk menggerakkan mesin. Motivasi berwirausaha yang memadai akan mendorong untuk berperilaku aktif dalam berwirausaha, tetapi motivasi yang terlalu kuat justru dapat berpengaruh negatif terhadap kefektifan usaha tersebut.
Fungsi motivasi dalam berwirausaha diantaranya :
1) Mendorong timbulnya tingkah laku atau perbuatan, tanpa motivasi tidak akan timbul suatu perbuatan.
2) Motivasi berfungsi sebagai pengarah, artinya mengarahkan perbuatan untuk mencapai tujuan yang diinginkan.
3) Motivasi berfungsi sebagai penggerak, artinya menggerakkan tingkah laku seseorang. Besar kecilnya motivasi akan menentukan cepat atau lambatnya suatu pekerjaan.

PENGEMBANGAN MOTIVASI BERWIRAUSAHA DEBGAN MEMBUAT PELUANG WIRAUSAHA UNTUK DIRI
Mencari peluang usaha adalah hal terpenting untuk membangun bisnis kita. Apabila kita mampu mencari peluang usaha yang tepat maka usaha kita akan semakin berkembang begitu juga sebaliknya. Banyak cara untuk memperoleh ide peluang usaha, beberapa diantaranya seperti penjelasan berikut:
1) Peluang usaha bisa muncul dari diri sendiri
Ketika anda mempunyai kemauan yang sangat kuat dalam berwirausaha, maka anda akan mencari peluang – peluang dalam bidang tertentu yang akan anda masuki. Maka niat untuk berwirausaha yang kuat sangatlah penting untuk kesuksesan usaha anda sendiri.
2) Berada di bawah tekanan
Setiap orang mempunyai karakteristik berbeda – beda, salah satunya adalah tekanan. Yaitu suatu kondisi dimana kita harus dipaksa untuk menemukan suatu gagasan atau ide untuk mencari peluang usaha. Dan ada beberapa orang yang hanya bisa menemukannya hanya pada saat dibawah suatu kondisi tertekan.
3) Inovasi
Terkadang masyarakat membutuhkan produk baru yang belum ada dipasaran. Ini membuat kita berupaya untuk menemukan produk baru dengan berinovasi dengan produk – produk yang sudah ada dipasaran. Apabila kita berhasil menemukan suatu inovasi baru dan masyarakat menyukainya maka bersiaplah menerima banyak orderan dari konsumen. Tetapi terus waspadai adanya pesaing yang biasanya menawarkan bekerja sama dengan kita.
4) Membuat pelengkap yang sudah ada
Adanya produk yang sudah beredar dalam masyarakat bisa memberi peluang usaha untuk kita. Seperti dengan adanya komputer memberikan peluang untuk kita untuk membuat kipas komputer untuk kita. Jadi kita bisa membuat semacam pelengkap atau tambahan produk untuk suatu produk yang sudah ada.
5) Melihat tren masyarakat
Apa yang digemari masyarakat saat itu menjadi peluang usaha tersendiri bagi seorang wirausahawan. Contohnya ketika musim kompetisi bulutangkis maka akan muncul T-shirt baru yang inovatif, hal ini juga berlaku saat masyarakat demam dengan kartun seperti spongebob maka kita juga bisa mengambil peluang usaha dari situ.
6) Pengetahuan luas
Pengetahuan yang luas serta mau belajar bisa menemukan peluang usaha contohnya ketika seorang mengetahui bisnis diluar negeri yang sukses dan usaha ini belum ada di negaranya. Hal ini sangat menguntungkan dalam mencari peluang usaha. Dengan adanya pengetahuan yang luas berarti kita bisa dikatakan lebih unggul dengan wirausahawan lainnya karena kita mempunyai pikiran yang lebih berkembang daripada pesaing kita.
7) Ide yang mendadak muncul
Yang perlu kita ketahui bahwa sewaktu – waktu ide brilian muncul tanpa kita duga dan kita jadwal. Simpan dan terus ingatlah ide tersebut sampai anda merealisasikan ide tersebut. Sedikit wirausahawan yang bisa mewujudkan gagasan – gagasan itu menjadi nyata karena kebanyakan wirausahawan sering kali melupakan gagasan tersebut padahal ini bisa menjadi peluang usaha.

ANALISIS SWOT PEDAGANG “SOTO AYAM JAWA TIMUR”
Faktor Internal
Faktor internal merupakan lingkungan internal yang terdiri dari kekuatan dan kelemahan yang ada didalam organisasi tetapi biasanya tidak dalam pengendalian jangka pendek dari manajemen puncak.  Lingkungan internal terdiri dari keuangan dan Akuntansi, SDM, Pemasaran, Operasi, dan Penelitian/Pengembangan.

STRENGHTS
1) Lokasi stategis karena dekat dengan terminal dan kantor anggakan darat
2) Berdiri sejak lama dengan tetap menjaga rasa dari tahun ke tahun
3) Bahan-bahannya mudah didapatkan karena dekat dengan pasar
4) Produk sudah dikenal dibanyak kalangan
5) Harga soto ayam terjangkau

WEAKNESS
1) Semakin berkembangnya teknologi yang serba online meembuat warung soto ini sepi karen belum bisa mengikuti zaman
2) Tempatnya tertutup karena di belakang penjual lain yang berada di trotoar sehingga tidak terlihat
3) Bahan makanan tidak bisa disimpan lama

Faktor Eksternal
Faktor eksternal merupakan lingkungan bisnis yang melengkapi operasi perusahaan yang daripadanya muncul peluang dan ancaman.  Faktor ini mencakup lingkungan industri dan lingkungan bisnis makro, yang membentuk keadaan dalam organisasi dimana organisasi ini hidup.

OPPORTUNITY
1) Lokasi termasuk ramai pembeli
2) Memasarkan soto ayam secara online dengan gofood atau lainnya
3) Membuat tempatnya lebih menarik agar kalangan remaja tertarik untuk makan

THREATS
1) Banyaknya pesaing yang menjual produk yang sama
2) Harga Bahan makanan tidak stabil.
3) Produk mudah ditiru oleh orang lain

KESIMPULAN
Berdasarkan analisa diatas dapat disimpulkan bahwa usaha soto ayam tersebut mempunyai kekuatan yaitu tempat yang stategis dan rasa yang sangat enak dengan menjaga resep dari dulu hingga sekarang. Namun semakin berkembangnya kegiatan secara online membuat penjualan soto ini semakin sepi, solusinya seharusnya penjualan soto dibuat free order atau tambah karyawan untuk mengantarkan makanan ke pembeli secara online.

DAFTAR PUSTAKA
http://nuripradita72.blogspot.co.id/2016/06/9-aspek-dalam-kewirausahaan.html?m=1
http://simonfranztampubolon.blogspot.co.id/2010/10/motivasi-dalam-berwirausaha.html?m=1
https://id.m.wikipedia.org/wiki/Gagasan
http://wartawirausaha.com/2013/02/memunculkan-ide-menjadi-peluang-usaha/#axzz5CieiOu37
http://iamluckyone.blogspot.co.id/2011/10/mengidentifikasi-faktor-internal-dan.html?m=1