Senin, 26 Maret 2018

Investasi pada obligasi

INVESTASI PADA OBLIGASI
INVESTASI
Investasi adalah memberikan sesuatu kepada orag lain untuk dikembangkan dan hasil dari yang dikembangkan tersebut akan dibagi hasil sesuai dengan perjanjian. Misal : rumah, poperti, tanah dll
Macam-macam investasi :
Obligasi
Obligasi adalah surat berharga yang berisi perjanjian antara pemberi pinjaman dengan seseorang yang meminjam uang tersebut.
 Investasi pada obligasi adalah surat beharga yang berisi kontrak antara orang yang memiliki utang obligasi dengan pihak yang memberi uang untuk memperoleh uang untuk memenuhi kebutuhan perusahaannya. Investasi pada obligasi ini merupakan investasi jangka panjang karena lebih dari 1 tahun.
Karakteristik Obligasi :

  • Merupakan wesel bunga berbayar
  • Pembayaran bunganya dilakukan secara berskala
  • Nilai nominal akan dibayar saat jatuh tempo
  • Harga jual dinyatakan dalam presentase

Keuntungan pada Obligasi :

  • Tingkat pendapatannya berupa bond
  • Dapat diperdagangkan di pasar sekunder 
  • Bunga yang dihasilkan bersifat kompotitif
  • Obligasi memiliki jatuh tempo yang telah ditentukan sebelumnya

Resiko dari obligasi

  • Resiko invlasi : Terjadi pada saat terjadinya invlasi atau pada saat tingkat bunga meningkat jadi tingkat beli masyarakat pada obligasi akan menurun
  • Resiko tingkat suku bunga : Apabila suku bunga naik maka harga obligasi akan naik, dan sebaliknya

Jenis-jenis obligasi :

  1. Berdasarkan saat penerbit
  • Corporate bond
  • Goverment bond
  • Municipal bond
  1. Jaminan
  • Recuret bond
  • Unsecured bond
  1. Hak Pertukaran
  • Convertibel bond
  • Exchangeable bond
  • Callable bond
  • Putable bond

Pencatatan Obligasi :

  • Pada saat pembelian 

Surat berharga xxx
Pendapatan bunga xxx
Kas           xxx


  • Pada saat menerima bunga

Kas xxx
Pendapatan bunga xxx


  • Pada saat menjual obligasi

Kas                         xxx
Rugi / Laba penjualan xxx
Surat berharga         xxx
Pendapatan bunga xxx

Cara menghitung bunga efektif
         Harga pembelian obligasi oleh inventor kepada investe akan ditentukan oleh 2 faktor yaitu :
Taksiran nilai sekarang dan nilai nominal obligasi jatuh tempo
Obligasi yang akan jatuh tempo beberapa tahun yang akan datang adalah nilai sekarang dari uang yang akan datang adalah nilai sekarang dari uang yang ditanamkan sekarang dengan tingkat bunga tertentu selama beberapa tahun

P =N 1/(1+r)2

Keterangan :
P = nilai tunai sekarang dari obligasi jatuh tempo
N = nilai nominal obligasi atau nilai jatuh tempo obligasi
T = periode / lamanya umur obligasi sampai jatuh tempo

Nilai tunai bunga yang akan diterima sampai obligasi ini jatuh tempo
Nilai tunai bunga yang akan diterima sampai obligasi jatuh tempo dapat dicari dengan rumus
BE = BP x Fa

Fa = I -  1/((1+r)t)

Keterangan :
Bc = Bunga efektif selama periode umur obligasi
Bp = Bunga per periode
Fa = Faktor anuitas

Jumat, 23 Maret 2018

Kewirausahaan

Konsep, Pengertian dan Pengembangan Kewirausahaan


Pengertian Kewirausahaan
Pengertian kewirausahaan secara umum adalah kewirausahaan adalah suatu proses dalam mengerjakan sesuatu yang baru atau kreatif dan berbeda (inovatif) yang bermanfaat dalam memberikan nilai lebih.
Menurut Drs. Joko Untoro bahwa kewirausahaan adalah suatu keberanian untuk melakukan upaya upaya memenuhi kebutuhan hidup yang dilakukan oleh seseorang, atas dasar kemampuan dengan cara manfaatkan segala potensi yang dimiliki untuk menghasilkan sesuatu yang bermanfaat bagi dirinya dan orang lain
Dalam buku Entrepreneurial Finance oleh J.Leach Ronald Melicher bahwa kewirausahaan adalah sebuah proses dalam merubah ide menjadi kesempatan komersil dan menciptakan nilai (harga) “Process of changing ideas into commercial opportunities and creating value”
Dalam buku Entrepreneurship: Determinant and Policy in European-Us Comparison bahwa kewirausahaan adalah proses mempersepsikan, menciptakan, dan mengejar peluang ekonomi “process of perceiving, creating, and pursuing economic opportunities“. Akan tetapi dikatakan dalam buku tersebut, bahwa proses dari kewirausahaan itu sendiri sulit untuk diukur.
Menurut Bapak Eddy Soeryanto Soegoto bahwa kewirausahaan atau entrepreneurship adalah usaha kreatif yang dibangun berdasarkan inovasi untuk menghasilkan sesuatu yang baru, memiliki nilai tambah, memberi manfaat, menciptakan lapangan kerja dan hasilnya berguna bagi orang lain.
Pengertian kewirausahaan menurut Ahmad Sanusi (1994) kewirausahaan adalah suatu nilai yang diwujudkan dalam perilaku yang dijadikan sumber daya, tenaga penggerak, tujuan, siasat, kiat, proses, dan hasil bisnis
Pengertian kewirausahaan menurut bapak Soeharto Prawiro (1997) adalah suatu nilai yang dibutuhkan untuk memulai usaha dan mengembangkan usaha.
Pengertian kewirausahaan menurut Drucker (1959) bahwa kewirausahaan adalah kemampuan untuk menciptakan sesuatu yang baru dan berbeda
Pengertian kewirausahaan menurut Zimmerer (1996) adalah suatu proses penerapan kreativitas dan keinovasian dalam memecahkan persoalan dan menemukan peluang untuk memperbaiki kehidupan usaha
Pengertian kewirausahaan menurut Siswanto Sudomo (1989) Kewirausahaan atau entrepreneurship adalah segala sesuatu yang penting mengenai seorang wirausaha, yakni orang yang memiliki sifat bekerja keras dan berkorban, memusatkan segala daya dan berani mengambil risiko untuk mewujudkan gagasannya

Pengertian Wirausaha
Setelah anda mengetahui tentang pengertian kewirausahaan, maka sudah barang tentu anda tahu apa arti wirausaha itu sendiri. Hal itu karena pengertian wirausaha sederhananya adalah orang yang menjalankan wirausaha itu sendiri. Berikut tiga ahli yang memberikan tanggapan tentang apa pengertian wirausaha atau entrepreneur itu.
1. Wirausaha atau enterpreneur adalah orang yang memiliki kemampuan melihat dan menilai kesempatan kesempatan bisnis mengumpulkan sumber sumber daya yang dibutuhkan guna mengambil keuntungan daripadanya serta mengambil tindakan yang tepat, guna memastikan kesuksesan (Geoffrey G. Meredit et ak, 1995)
2. Enterpreneur atau wirausaha adalah seseorang yang mengambil risiko yang diperlukan untuk mengorganisasikan dan mengelola suatu bisnis menerima imbalan jasa berupa profit nonfinancial (Skinner, 1992).
3. Wirausaha atau entrepreneur adalah orang yang memiliki kemampuan untuk melakukan koordinasi, organisasi dan pengawasan. Wirausaha memiliki pengetahuan yang luas tentang lingkungan dan membuat keputusan keputusan tentang lingkungan usaha, mengelola sejumlah modal dan menghadapi ketidakpastian untuk meraih keuntungan (Say, 1996).

Bagaimana, anda sudah mengerti tentang apa pengertian wirausaha dan kewirausahaan? Kalau begitu kita beranjak ke apa ciri ciri wirausaha dan tujuan kewirausahaan itu
Ciri ciri Wirausaha
Seseorang dikatakan wirausaha sudah tentu memenuhi definisi wirausaha itu sendiri, untuk lebih jelasnya silahkan dibaca  ciri ciri wirausaha dibawah ini:
1. Memiliki keberanian mempunyai daya kreasi
Seorang wirausaha haruslah memiliki keberanian dalam memiliki daya kreasi atau tidak takut untuk bermimpi dan merencanakan. Segala ketakutan akan sia sia dalam bermimpi dan berencana haruslah dihilangkan. Setidaknya harus diingat STOP (Stop “berhenti, Think “berpikir”, Observation “Observasi” dan Plan “rencana”) apabila terjadi hal hal yang membuat ide tersebut tertunda atau mandek.
2. Berani mengambil risiko
Seseorang dikatakan wirausaha apabila memiliki sifat berani mengambil risiko, hal ini tentu saja harus sejalan dengan perencanaan yang sebelumnya telah dilakukan serta pengamatan yang dilakukannya terhadap ide yang dimilikinya.
3. Memiliki semangat dan kemauan keras
Seorang dapat dikatakan wirausaha selain berani mengambil risiko haruslah memiliki semangat dan kemauan yang keras untuk sukses
4. Memiliki analisis yang tepat
Seseorang dapat dikatakan wirausaha apabila memiliki pengetahuan yang tepat untuk membuat analisis yang tepat, diusahakan mendekati 100 % benar
5. Tidak konsumtif
Ini adalah penyakit untuk masa sekarang. Seorang wirausaha haruslah tidak konsumtif atau setidaknya, konsumsinya jauh lebih sedikit dari penghasilannya
6. Memiliki jiwa pemimpin
Jiwa pemimpin harus dimiliki seorang wirausaha. Dengan ini, mereka mampu mengembangkan usaha mereka menjadi lebih maju.
7. Berorientasi pada masa depan
Sudah jelas, bila anda seorang wirausaha yang inovatif dan kreatif dan memiliki ciri ciri wirausaha yang lain maka anda akan memiliki kemampuan ini
Ciri ciri kewirausahawan yang handal dan profesional
1. Yakin terhadap produk yang dimiliki
2. Mengenal sangat banyak produknya
3. Tidak berdebat dengan calon pelanggan
4. Komunikatif dan negosiasi Ramah dalam pelayanan
5. Santun Jujur dan berani
6. Menciptakan transaksi

Tujuan berwirausaha
Berikut beberapa tujuan dari seorang wirausaha yang seharusnya:
 Berusaha dan bertekad dalam meningkatkan jumlah para wirausaha yang baik dengan kata lain ikut serta dalam mengader manusia manusia calon wirausaha untuk membangun jaringan bisnis yang lebih baik
 Ikut serta dalam mewujudkan kemampuan para wirausaha untuk meningkatkan kesejahteraan dan kemakmuran masyarakat dan Negaranya
 Ikut serta dalam menumbuhkan dan mengembangkan kesadaran serta orientasi kewirausahaan yang kokoh.
 Menyebarluaskan dan membuat budaya ciri ciri kewirausahaan disekitarnya terutama dalam masyarakat
 Mengembangkan dalam bentuk inovasi dan kreasi agar tercipta dinamika dalam kewirausahaan atau dunia bisnis sehingga kemakmuran dapat tercapai

Konsep Karakter Wirausaha di Indonesia dan di Mancanegara
1.1 Karakteristik Sifat kepribadian wirausaha
dipelajari guna mengetahui karakteristik perorangan yang membedakan seorang wirausaha dan bukan wirausaha. David McCleland mengindikasikan ada korelasi positif antara tingkah laku orang yang memiliki motif prestasi tinggi dengan tingkah laku wirausaha.
Karakteristik orang-orang yang mempunyai motif prestasi tinggi adalah:
1. Memilih resiko “moderate” Dalam tindakannya dia memilih melakukan sesuatu yang ada tantangannya, namun dengan cukup kemungkinan untuk berhasil.
2. Mengambil tanggung jawab pribadi atas perbuatan-perbuatan. Artinya kecil sekali kecenderungan untuk mencari “kambing hitam” atas kegagalan atau kesalahan yang dilakukannya.
3. Mencari umpan balik (feed back) tentang perbuatan-perbuatannya.
4. Berusaha melakukan sesuatu dengan cara-cara baru.
Upaya untuk mengungkapkan karakteristik utama wirausaha juga dilakukan oleh para ahli dengan menggunakan teori letak kendali (locus of control) yang dikemukakan oleh J.B. Rotter. Teori letak kendali menggambarkan bagaimana meletakkan sebab dari suatu kejadian dalam hidupnya. Apakah sebab kejadian tersebut oleh faktor dalam dirinya dan dalam lingkup kendalinya atau faktor diluar kendalinya.
Dua kategori letak kendali menurut Rotter yaitu:
• Internal
Orang yang beranggapan bahwa dirinya mempunyai kendali atas apa yang akan dicapainya. Karakteristik ini sejalan dengan karakteristik wirausaha seperti lebih cepat mau menerima pembaharuan (inovasi).

• Eksternal
Orang yang beranggapan keberhasilan tidak semata tergantung pada usaha seseorang, melainkan juga oleh keberuntungan, nasib, atau ketergantungan pada pihak lain, karena adanya kekuatan besar disekeliling seseorang.

1.2 Perkembangan wirausaha di Indonesia
"Jumlah wirausaha di indonesia masih perlu digenjot karena dianggap masih sangat rendah sehingga tidak dapat mendukung tumbuhnya perekonomian di Indonesia," kata Menteri Koperasi dan Usaha Kecil Menengah Syarifuddin Hasan saat berkunjung di Sulawesi Barat, Sabtu (26/2/2011).
Ia mengatakan, Pemerintah Indonesia menyadari bahwa dalam kegiatan Kewirausahaan di Indonesia akan meningkatkan efesiensi ekonomi. Melihat perbandingan jumlah wirausaha di negara maju dengan jumlah wirausaha di Indonesia, maka wajar jika ekonomi di Indonesia juga masih melambat.
Oleh karena itu, ia mengatakan, Pemerintah Indonesia sedang berfokus meningkatkan jumlah wirausaha agar dapat berperan dalam mendukung ekonomi negara agar lebih maju pada masa mendatang. "Generasi muda di semua daerah harus mengembangkan sektor kewirausahaan dengan mendorong mereka menjadi pengusaha dan mendapat dukungan pemerintah,"katanya. Ia mengatakan, masyarakat di Indonesia harus diubah agar tidak lagi menjadi pencari kerja, tetapi menyediakan lapangan kerja melalui kreasi dan kreativitas yang bermanfaat bagi ekonomi negara. Menurut dia, pemerintah juga akan mendukung program pengembangan kewirausahaan dengan memberikan bantuan modal kepada pelaku usaha, seperti kredit usaha rakyat melalui perbankan.

1.3 Perkembangan Wirausaha di Luar Negeri
Berbeda dengan keadaan Indonesia, jumlah wirausaha di luar negeri, seperti Amerika Serikat yang merupakan negara maju di dunia, mencapai sekitar 11 persen. Jumlah wirausaha di Singapura juga tinggi, mencapai 7 persen, dan di Malaysia mencapai 5 persen.
Hal ini dikarenakan kewirausahaan sesuai dengan keinginan gaya hidup orang Amerika yang menyukai kebebasan dan kemandirian yaitu ingin bebas memilih tempat mereka tinggal dan jam kerja yang mereka sukai. Meskipun keamanan keuangan tetap merupakan sasaran penting bagi hampir semua wirausahawan, tetapi banyak prioritas lain seperti lebih banyak waktu untuk keluarga dan teman, lebih banyak waktu senggang dan lebih besar kemampuan mengendalikan stress hubungan dengan kerja. Di luar negeri banyak universitas mempunyai suatu program khusus dalammempelajari bidang kewirausahaan, sehingga ada suatu embrio young entrepreneur. Peranan perguruan tinggi hanya sekedar menjadi fasilitator dalam memotivasi, mengarahkan dan penyedia sarana prasarana dalam mempersiapkan sarjana yang mempunyai motivasi kuat,keberanian, kemampuan serta karakter pendukung dalam mendirikan bisnis baru.
Peranan perguruan tinggi dalam memotivasi sarjananya menjadi wirausahawan muda sangatlah penting. Hal ini dilihat dari beberapa pembahasan bidang kewirausahaan yang telah dikemukakan diatas. Masalahnya adalah bagaimana pihak perguruan tinggi mampu melakukan peranannya dengan benar dan mampu menghasilkan sarjana yang siap berwirausaha. Peranan pihak perguruan tinggi dalam menyediakan suatu wadah yang memberikan kesempatan memulai usaha sejak masa kuliah sangatlah penting, sesuai dengan pendapat Thomas Zimmerer bahwa memulai bisnis, bisa pada saat masa kuliah berjalan, akan tetapi yang lebih penting adalah bagaimana peranan perguruang tinggi dalam hal memotivasi mahasiswanya untuk tergabung dalam wadah tersebut. Karena tanpa memberikan gambaran secara jelas apa saja manfaat berwirausaha, maka besar kemungkinan para mahasiswa tidak ada yang termotivasi untuk memperdalam keterampilan berbisnisnya. Oleh karena itu, pihak perguruan tinggi juga perlu mengetahui faktor yang paling dominan memotivasi mahasiswa dalam berwirausaha. Hasil penelitian mengatakan bahwa ada 3 faktor paling dominan dalam memotivasi sarjana menjadi wirausahawan yaitu faktor kesempatan, faktor kebebasan, faktor kepuasan hidup. Ketiga faktor itulah yang membuat mereka menjadi wirausahawan.
Sedangkan di Indonesia, jika dibandingkan, kurikulum kewirausahaan di perguruan tinggi Indonesia jauh tertinggal dibandingkan dengan universitas-universitas terkemuka di Kanada, Amerika, dan Jepang. Di Jepang, misalnya, hasil kreasi mahasiswa tentang suatu produk dikembangkan dan didorong oleh penyelenggara perguruan tinggi dengan menghubungkannya pada lembaga keuangan (modal ventura) serta pasar yang akan menerima produk tersebut. Di Indonesia sebetulnya banyak mahasiswa yang menghasilkan inovasi baru, tapi sayangnya inovasi tersebut tidak berlanjut menjadi suatu produk atau jasa yang dapat dipasarkan dengan baik. Ini suatu indikasi belum adanya integrated link serta belum adanya jiwa dan semangat entrepreneurship pada penyelenggara perguruan tinggi.

Kondisi Wirausaha di Masyarakat
• Kondisi Wirausaha di Indonesia
Indonesia memiliki pertumbuhan ekonomi yang stabil yaitu 6 % pertahun. Saat ini rasio kewirausahaan di indonesia adalah sebesar 1,56 % atau sejumlah 3744 juta wirausahawan. Peningkatan ini terjadi setelah Gerakan Kewirausahaan Nasional (GKN) diluncurkan pada 2 februari 2011. Tingkat implementasi keberhasilan pelatihan wirausahawan baru 20 % dari 5.000 orang peserta pelatihan yang dilakukan pemerintah dan swasta sepanjang 2010.kegiatan wirausaha selama 2005-2009 memberi konstribusi 43,5 %. 44,3 % dari total permintaan tenaga kerja , yang berkembang fluktuatif dan meningkat rata-rata 2,9 % dalam periode tersebut. Kesempatan kerja dari total permintaan tenaga kerja, termasuk wirausaha sebesar 87,9% sampai dengan 93,4%. Ingin mencapai standar minimum 2 %, maka Indonesia setidaknya masih membutuhkan sekitar 4,2 juta entrepreneur baru

Peranan impian dalam mencapai kesuksesan dan berani membangun impian hidup
Mimpi adalah kunci, untuk kita menaklukkan dunia, Berlarilah Tanpa Lelah, Sampai Engkau Meraihnya ( Laskar Pelangi – Nidji). Nidji dan saya pribadi setuju, setiap orang harus punya mimpi yang akan diwujudkan. Jangan takut bermimpi tentang sesuatu yang besar, karena tidak ada yang tidak mungkin selama anda mengusahakannya dengan pantas.
Angan-angan, mimpi, cita-cita, keinginan, atau apapun anda menyebutnya, adalah passion untuk menjalani hari dengan sebaik mungkin. Saat anda bermimpi untuk menjadi seorang designer kelas dunia yang bisa bersanding sama Marc Jobs, hari-hari anda pastinya penuh dengan sketsa design baju, mengamati perkembangan mode, dan mengeksplorasi fashion segila mungkin. Itulah kenapa, muncul apa yang dinamakan minat, let say…hobby.
Mimpi anda ada, juga karena anda merasa punya kemampuan disana. Akan tetapi ada beberapa orang yang punya mimpi tapi menurut orang lain itu tidak mungkin bisa tercapai. Satu hal yang harus anda ketahui bahwa mimpi itu adalah milikmu, bukan milik siapapun. Selama anda mampu untuk mewujudkannya, kenapa harus peduli sama orang-orang yang tidak membawa kemajuan buat pencapaian mimpimu itu? Tapi…bukan berarti anda tutup telinga sama kritik dan saran yang membangun kepribadian anda lho. Keep your good work, dan sama apa yang pengen anda raih, pegang kunci hidupmu sendiri.
Hitung berapa manusia yang hidup di bumi ini dengan cita-cita yang sama. Banyak dari mereka meraih mimpinya dengan jalan yang sama juga, which is karena melihat kesuksesan cara yang orang lain pakai. Tidakk banyak yang berani mencoba mewujudkan mimpinya dengan caranya sendiri tanpa mengekor pada cara kesuksesan orang lain. Belajar dari pengalaman itu boleh…tapi jangan mentahan. Cobalah melihat cara mereka sukses, belajar dari mereka, ambil baiknya buang yang buruk, dan ciptakan caramu sendiri yang lebih spektakuler. Dan buat anda yang udah merasa mimpimu terwujud, tidak ada salahnya lho punya mimpi baru yang lebih besar. Jangan keenakan disitu-situ aja! Yakin deh, kalau anda punya kemampuan untuk mewujudkan mimpi yang lebih besar. Coba dipikir, satu mimpi udah terwujud, kenapa tidak mencoba mewujudkan mimpi anda yang lebih besar? Percaya sama kemampuan anda yang bisa melebihi pencapaianmu saat ini. Move from your comfort zone!
Ada banyak orang diluar sana yang dipaksa berkompromi dengan banyak hal, hanya untuk bisa mewujudkan mimpinya. Keinginan orangtua yang tidak sejalan, kendala biaya, pemenuhan kebutuhan yang menggila, dan masih banyak lagi. Lalu, apakah mereka menyerah gitu aja? Tidak! Mereka terus maju dengan jalannya sendiri. Keinginan orangtua yang beda, bukan berarti anda harus memilih salah satunya. Asal mereka bahagia dan mengabaikan kebahagiaan anda? atau justru menentang orangtua dan memilih caramu sendiri tanpa restu mereka? Don’t take the wrong way!.
Yang namanya hambatan dalam pencapaian cita-cita atau mimpi itu biasa. Anda justru harus hati-hati kalau jalannya lurus-lurus aja. Kenapa? Tidak sedikit orang-orang yang diberi kemudahan, pada akhirnya jadi menggampangkan segala urusan, hasilnya, mimpi mereka memang terwujud, tapi tidak bertahan lama.
KONSEP START WITH THE END IN MIND
Begin with the end in mind (Mulai dari Tujuan Akhir) adalah kebiasaan nomer dua dari Tujuh Kebiasaan Manusia Efektif (7 Habits Of Highly Effective People) racikan Stephen Covey.
Pertanyaan sederhana yang menjelaskan konsep ini, misalnya “mau menjadi apa ketika kamu besar nanti?”. Pertanyaan ini tampak sederhana, tetapi maknanya sangat penting bagi perjalanan kehidupan orang yang ditanya, sesuai dengan jawabannya. Misalnya, jawabannya adalah menjadi seorang guru. Maka dalam proses menjalankan aktivitas kehidupannya orang yang menyatakan jawaban tersebut harus melalui jalan yang mengarah pada keinginannya menjadi seorang guru.
Pada contoh sederhana diatas, jelas sekali bahwa konsep ini memberikan gambaran yang berangkat dari imajinasi pikiran. Konsep ini melatih diri untuk selalu memikirkan target akhir dalam sebuah tindakan. Setiap hasil karya manusia selalu terjadi pada dua tingkatan. Tingkatan pertama adalah tingkat imajinasi pikiran (mental creation) dan tingkatan kedua adalah perwujudan (physical creation). Pada tingkatan pertma inilah, kebiasaan kedua menjadi penting, sebab kejelasan pikiran untuk menggambarkan tujuan akhir akan mendorong lahirnya tingkat kedua. Sehingga setiap tindakan kita menjadi fokus dan terarah pada suatu tujuan yang telah ditentukan. Stephen Covey menyebutnya sebagai sebuah Mission Statement (pernyataan misi). Sebuah misi harus dilaksanakan hingga tuntas(accomplished). Kejelasan (clairty) sebuah misi menjadi sangat penting sebab melahirkan rencana tindakan dan sejumlah strategi yang efektif untuk mencapainya.
PENTINGNYA PERKEMBANGAN SIKAP UNTUK MENJADI WIRAUSAHA
MENGIDENTIFIKASI SIKAP DAN PERILAKU WIRAUSAHA
Pada zaman keterpurukan ekonomi yang sedang dialami oleh bangsa Indonesia, kita harus bisa menyerukan pentingnya pembangunan jiwa kewirausahaan (entrepreneurship) sehingga kebanyakan masyarakat tidak ragu lagi untuk mengambil langkah untuk menjadi calon wirausaha. Sesungguhnya kita semua adalah calon-calon wirausaha yang baik, tinggal bagaimana kita mengolah jiwa entrepreneurship yang berhasil. Jika hal ini terealisasi akan memberikan nafas lega untuk pemerintah karena bisa mengurangi pengangguran dan mengentaskan kemiskinan.
Perubahan dan perbaikan nasib kita harus didasarkan pada kehendak, keinginan, dan kerja keras. Oleh karena itu, peranan wirausaha sangat penting untuk menentukan masa depan bangsa dan Negara.
Dua belas sikap menuju sukses
ika Anda mulai membangun kehidupan yang lebih baik dengan cara memutuskan untuk mengambil keputusan yang baik saja, ternyata hal itu belum cukup. Anda harus mengetahui keputusan apa yang harus dibuat. John C. Maxwell menyimpulkannya dalam dua belas area-area penting kesuksesan, yang disebut ”Daily Dozen.”
1. Sikap. Pilihlah dan tunjukkan sikap yang tepat tiap hari.
2. Prioritas. Tentukan dan bertindaklah sesuai prioritas-prioritas yang penting tiap hari.
3. Kesehatan. Ketahuilah dan ikuti panduan untuk hidup sehat tiap hari.
4. Keluarga. Berkomunikasilah dan perhatikan keluarga Anda tiap hari.
5. Pemikiran. Berlatihlah dan kembangkan pemikiran yang baik tiap hari.
6. Komitmen. Buatlah dan kerjakan komitmen yang seharusnya Anda lakukan tiap hari.
7. Keuangan. Buat dan aturlah keuangan Anda tiap hari.
8. Iman. Perdalam dan jalani iman Anda tiap hari.
9. Hubungan. Ambillah inisiatif dan berinvestasilah dalam hubungan yang kokoh tiap hari.
10. Kejujuran. Rencanakan dan lakukan kejujuran tiap hari.
11. Nilai. Rangkullah dan latih nilai-nilai yang baik tiap hari.
12. Pertumbuhan. Carilah dan lakukan perbaikan tiap hari.
Jika Anda mapan dalam kedua belas masalah ini dengan cara membuat keputusan yang benar dalam tiap area, kemudian bekerja untuk mengatur keputusan-keputusan itu tiap hari, Anda bisa menjadi sukses.
Karakter dan contoh karakter wirausaha
Karakteristik yang perlu dimiliki seorang wirausaha, antara lain adalah :

1. Disiplin
Kerja keras dan disiplin merupakan modal dasar untuk keberhasilan seseorang dalam berwirausaha. Selain kerja keras ia juga harus disiplin dalam melaksanakan usahanya, sebab meskipun orang bekerja keras tetapi kalau tidak disiplin, usahanya kurang berarti. Para wirausaha yang mempunyai kemauan keras dan penuh disiplin akan dapat menggerakkan motivasi untuk bekerja secara bersungguh-sungguh. Disiplin berasal dari bahasa Inggris (disciple) yang berarti pengikut atau murid. Perkataan disiplin mempunyai arti latihan dan ketaatan kepada aturan.

2. Komitmen tinggi
Sikap yang memegang teguh prinsip-prinsip kebenaran yang berlaku, tidak sekalipun mengingkarinya walaupun dengan dirinya sendiri, serta selalu berusaha menyesuaikan kata dan perbuatan.

3. Jujur
Sikap jujur dalam berwirausaha artinya bahwa seorang wirausaha harus mau dan mempu mengatakan apa adanya, kejujuran dapat disamakan dengan amanah yang harus dijalankan.
Amanah yang diartikan apabila diberi kepercayaan tidak berkhianat, kalau berkata selalu benar, jika berjanji tidak ingkar.

4. Kreatif dan Inovatif
Menurut Theodore Levitt, kreativitas adalah kemampuan untuk berpikir yang baru dan berbeda. Kreativitas adalah berpikir sesuatu yang baru (thinking new thing), oleh itu menurutnya kewirausahaan adalah berpikir dan bertindak sesuatu yang baru atau berpikir sesuatu yang lama dengan cara-cara baru. Menurut Woolfolk, kreativitas adalah kemampuan individu untuk menghasilkan sesuatu yang baru atau asli atau pemecahan suatu masalah. Conny Semiawan, menyatakan bahwa kreativitas adalah kemampuan untuk menghasilkan atau menciptakan suatu produk baru. Zimmerer dalam buku yang ditulis Suryana (2003:24) dalam bukunya “Entrepreneurship And The New Venture Formation”, mengungkapkan bahwa ide-ide kreativitas sering muncul ketika wirausaha melihat sesuatu yang lama dan berpikir sesuatu yang baru dan berbeda. Oleh itu kreativitas adalah menciptakan sesuatu dari yang asalnya tidak ada (generating something from nothing). Jadi, secara umum kreativitas bisa diartikan kemampuan untuk membuat kombinasi baru atau produk baru. Dapat juga kreativitas diartikan sebagai kemampuan seseorang untuk melahirkan sesuatu yang baru baik berupa gagasan maupun karya nyata yang relatif berbeda dengan apa yang telah ada sebelumnya. Kreativitas adalah kemampuan seseorang melahirkan sesuatu (produk) yang baru. Innovation is the ability to apply creative solutions to those problems and opportunities to enhance or to enrich people’s live, Inovasi adalah kemampuan untuk menerapkan kreativitas dalam rangka memecahkan persoalan-persoalan dan peluang untuk meningkatkan dan memperkaya kehidupan. Inovatif merupakan terobosan baru. Inovatif dalam berwirausaha berarti suatu proses untuk dapat mengubah peluang usaha menjadi gagasan baru yang dapat menghasilkan uang. Apabila seorang wirausaha ingin sukses, ia harus dapat membuat produk yang dihasilkan dengan inovasi-inovasi baru. Salah satu penyebab kegagalan dalam berwirausaha biasanya terletak pada keterlambatan berinovasi dalam produk, pelayanan serta pemasarannya.

5. Mandiri dan realistis
Sikap untuk tidak menggantungkan keputusan akan apa yang harus dilakukan kepada orang lain, sesuatu dikerjakan memang karena kemampuannya sendiri serta tidak pernah merasa besar karena orang lain, tetapi besar karena usaha kerasnya.
Pribadi mandiri ialah dia yang tahu siapa dan apa dia itu, dia adalah seorang manusia yang tahu apa yang dilakukannya, karena sadar apa yang dituju. Pribadi itu utuh dan tidak berantakan. Ia tahu akan menerima baik keunggulan maupun kelemahannya. Ia menerima dirinya sendiri dan orang lain apa adanya. Ia tidak berkelit menghadapi kenyataan. Dalam menjalankan pekerjaannya ia selalu berdasarkan atas bakat dan kemampuan yang dimilikinya (realistis) dan bekerja menurut keyakinan serta kemampuannya sendiri (mandiri) dan percaya kepada nasibnya sendiri. Seorang wirausaha dia dapat menjalankan usaha yang digelutinya tanpa harus bergantung pada orang lain.

Selain hal-hal diatas, masih ada beberapa karakteristik yang harus dimiliki seorang wirausaha, yaitu :

1. Berani menghadapi resiko
Richard Cantillon, orang yang menggunakan istilah entrepreneur di awal abad ke-18, mengatakan bahwa wirausaha adalah seseorag yang menanggung resiko. Wirausaha dalam mengambil tindakan hendaknya tidak didasari oleh spekulasi, melaikan perhitungan yang matang. Ia berani mengambil resiko terhadap pekerjaannya karena sudah di perhitungkan dengan seksama dan realistis. Keberanian menghadapi resiko yang didukung komitmen yang kuat, mendorong wirausaha untuk terus berjuang mencari peluang sampai memperoleh hasil. Hasil-hasil itu harus nyata/jelas dan objektif dan merupakan umpan balik (feedback) bagi kelancaran kegiatannya.

2. Selalu mencari peluang
Esensi kewirausahaan yaitu tanggapan yang positif terhadap peluang untuk memperoleh keuntungan untuk diri sendiri dan atau pelayanan yang lebih baik pada pelanggan dan masyarakat, cara yang etis dan produktif untuk mencapai tujuan. Karena wirausaha adalah seseorang yang merasakan adanya peluag, mengejar peluang-peluang  yang sesuai dengan situasi dirinya, dan percaya bahwa kesuksesan merupakan suatu hal yang dapat dicapai.

3. Memiliki jiwa kepemimpinan
Seseorang wirausaha yang berhasil selalu memiliki sifat kepemimpinan, kepeloporan dan keteladanan. Ia selalu ingin tampil berbeda, lebih dahulu, lebih menonjol. Dengan menggunakan kemampuan krativitas dan inovasi, ia selalu menampilkan barang dan jasa-jasa yang dihasilkannya lebih cepat, lebih dahulu dan segera berada di pasar. Ia selalu menampilkan produk baru dan berbeda, sehingga ia menjadi pelopor yang baik dalam proses produksi maupun pemasaran. Ia selalu memanfaatkan perbedaan sebagai suatu yang menjadi nilai tambah. Karena itu, perbedaan bagi seorang yang memiliki jiwa kewirausahaan merupakan sumber pembaharuan untuk menciptakan nilai tambah. Ia selalu ingin bergaul untuk mencari peluang, terbuka untuk menerima kritik dan saran yang kemudian dijadikan peluang. Leadership Ability adalah kemampuan dalam kepemimpinan. Wirausaha yang berhasil memiliki kemampuan untuk menggunakan pengaruh tanpa kekuatan (power), seorang pemimpin harus memiliki taktik mediator dan negosiator daripada diktator.

4. Memiliki kemampuan manajerial
Salah satu jiwa kewirausahaan yang harus dimiliki seorang wirausaha adalah kemampuan untuk memanagerial usaha yang sedang digelutinya, seorang wirausaha harus memiliki kemapuan perencanaan usaha, mengorganisasikan usaha, visualisasikan usaha, mengolah usaha dan sumber daya manusia, mengontrol usaha, maupun kemampuan mengintergrasikan operasi perusahaanya yang kesemuanya itu adalah merupakan kemampuan managerial yang wajid dimiliki oleh seorang wirausaha, tanpa itu semua maka bukan keberahasilan yang diperoleh tetapi kegagalan usaha yang akan dituai.
Untuk menuju terwujudnya wawasan kewirausahaan, maka salah satu kuncinya adalah menciptakan organisasi usaha yang dinamis dan fleksibel, manajer bervisi kedepan, serta lingkungan kerja yang kondusif.

5. Memiliki keterampilan personal
Seorang wirausaha harus percaya diri dan mandiri yang tinggi untuk mencari penghasilan dan keuntungan melalui usaha yang dilasanakannya, mau dan mampu mencari serta menangkap peluang yang menguntungkan dan memanfaatkan peluang tersebut, mau dan mampu berkomunikasi dengan siapapun, mencintai kegiatan usahanya, menghadapi hidup dan menangani usaha dengan terencana, jujur, hemat, dan disiplin, mau dan mampu meningkatkan kapasitas diri sendiri demi meningkatkan usahanya dan memotivasi orang lain serta melakukan perluasan dan usaha, serta berusaha mengenal dan mengendalikan lingkungan serta menggalang kerja sama yang saling menguntungkan dengan berbagai pihak yang berkepentingan dengan perusahaan.

WAWANCARA DENGAN PEDAGANG SOTO AYAM



 Ibu Lamsini adalah Pedagang Soto Ayam yang berlokasi di Terminal Kampung Rambutan, Jakarta Timur. Ibu Lamsini sudah berdagang sejak tahun 1998. Dalam menjual soto ayam ibu Lamsini dibantu oleh suaminya dan 2 orang karyawan. Dibawah ini adalah wawancara kami dengan Bu Lamsini mengenai Usahanya.
Widya           : “Permisi Bu, boleh minta waktunya sebentar?”
Ibu Lamsini  : “Boleh mbak, ada apa ya?”
Widya           : “kami Mahasiswa dari Universitas Gunadarma sedang ada tugas wawancara
                         dengan pedagang, kalau ibu tidak sibuk boleh kami mewawancarai ibu? “
Ibu Lamsini  : “Ooh silahkan mbak.”
Sarah            : “Nama ibu siapa?”
Ibu Lamsini  : “Nama saya Lamsini”
Sarah            : “Ibu Lamsini sejak kapan jualan soto ayam?”
Ibu Lamsini  : “Sejak tahun 1998”
Widya           : “Ibu kan jual Soto Jawa Timur, apa ibu aslinya dari jawa ?
Ibu Lamsini  : “Iya mbak saya asli Jawa, dari Madiun”
Sarah            : “Ooh Ibu dari Madiun”
Widya           : “Apa alasan ibu berdagang?”
Ibu Lamsini  : “Kalo alasan saya berdagang sih sebenernya karna faktor ekonomi ya mbak,
                         ingin merubah kehidupan juga sama buat biaya sekolah anak-anak.”
Sarah            : “Sasaran penjualan dari soto ayam ini siapa saja bu?”
Ibu Lamsini  : “Ya biasanya penumpang bis dari antarkota / luar kota juga anggota TNI AD.”
Widya           : “Ibu kan jualan soto ayam, nah ide jualan soto ayam ini ibu dapet dari mana?”
Ibu Lamsini  : “Dulu kan saya coba-coba buat soto ayam, eh ternyata banyak yang suka yaudah deh
                         akhirnya saya jualan soto ayam sampai sekarang.”
Sarah            : “Kalo keuntungan yang ibu dapet perbulannya berapa bu ?”
Ibu Lamsini  : “Sekitar 5 samapi 8 juta mbak”
Widya           : “Wah besar juga ya bu keuntungannya”
Ibu Lamsini  : “Iya alhamdulillah mbak cukup buat kebutuhan sehari-hari”
Sarah             : “Apa sih impian ibu kedepannya?”
Ibu Lamsini  : “Impian saya kedepannya ingin membuat penjualan soto ini semakin laris”
Widya           : “Bagaimana caranya bu?”
Ibu Lamsini  : “Sebenernya sih saya ingin mendaftarkan soto ayam ini secara online biar bisa diorder
                         gitu mba, karna sekarang kan jamannya online ya mba jadi hal itu salah satu  
                         kesulitan dalam penjualan juga ”
Sarah            : “Ohh iya juga ya bu dunia sekarang semakin canggih jadi harus tetap mengikuti
                         perkembangannya juga, semoga impian ibu tercapai”
Ibu Lamsini  : “Iya Amiinn mbak”
Widya           : “Penjual soto disini kan banyak ya bu, bagaimana cara ibu memposisikan penjualan
                         ibu agar dikenal oleh konsumen?”
Ibu Lamsini  : “kalo itu sejak dulu soto ayam kami sudah dikenal banyak orang ya mbak dan kami
                         selalu selalu menjaga keaslian rasa soto ayam kami sejak dulu”
Sarah            : “Biasanya ibu belanja bahan-bahan buat soto ayam dimana bu?”
Ibu Lamsini  : “Dipasar Kramat Jati mbak, kita ambil bahan itu sekaligus banyak sih mbak jadi
                          harganya juga miring, tapi kecuali bahan-bahan yang mudah busuk kita belinya
                          setiap hari”
Widya           : “Oke bu, itu saja yang ingin kami tanyakan, terima kasih bu atas waktunya.
Ibu Lamsini  : “ Iya mba sama-sama”
Sarah            : “ Kalau begitu kami permisi dulu bu, Assalamualaikum
Ibu Lamsini  : “ Walaikumsalam”

Pengertian dan perbedaan Technopreneurship dan Technopreneur dalam wirausaha
Entrepreneur adalah seorang innovator yang menggabungkan teknologi yang berbeda dan konsep-konsep bisnis untuk menghasilkan barang atau jasa baru yang mampu mengenali setiap kesempatan yang menguntungkan, menyusun strategi dan yang berhasil menerapkan ide-idenya. Entrepreneur bukanlah sekedar pedagang, namun bermakna jauh lebih dalam, yaitu berkenaan dengan mental manusia, rasa percaya diri, efisiensi, kreativitas, ketabahan, keuletan, kesungguhan dan moralitas dalam menjalankan usaha mandiri.
Ada sedikit perbedaan antara entrepreneur dengan teknopreneur, meskipun esensinya sama. Seseorang bisa disebut “Entrepreneur Sukses” apabila secara ekonomi ia mampu memberikan nilai tambah ekonomis bagi komoditas yang dijual sehingga mampu menciptakan kesejahteraan bagi dirinya.
Dengan demikian, mereka yang digolongkan sebagai entrepreneur sukses adalah yang termasuk pensuplay produk bagi kebutuhan pasar pemerintah (supplier pemerintah), pensuplay kebutuhan pasar masyarakat (pedagang), ataupun pengusaha yang bergerak di sektor jasa dengan sifat persaingan pasar yang cenderung monopolistik hingga ke persaingan bebas (komoditi).
Berbeda dengan entrepreneur diatas,teknopreneur dibangun berdasarkan keahlian yang berbasis pada pendidikan dan pelatihan yang didapatkannya di bangku perkuliahan ataupun dari percobaan. Mereka menggunakan teknologi sebagai unsur utama pengembangan produk suksesnya, bukan sekedar jaringan, lobi dan pemilihan pasar secara demografis. Mereka yang disebut teknopreneur adalah seorang “Entrepreneur Modern” yang berbasis teknologi. Inovasi dan kreativitas sangat mendominasi mereka untuk menghasilkan produk yang unggulan sebagai dasar pembangunan ekonomi bangsa berbasis pengetahuan (Knowledge Based Economic).( Nasution,Arman Hakim et al, 2007)

Perbedaan Entrepreneur dan Teknopreneur
 Usaha Kecil Entrepreneur Teknopreneur
Motivasi -Sumber hidup
-Tingkat keamanan
-Bekerja sendiri
-Ide khusus
-Personaliti pemilik -Motivasi mendominasi
-Ide dan konsep
-Eksploitasi kesempatan
-Akumulasi kekayaan -Pola pikir revolusioner
-Kompetisi dan resiko
-sukses dengan teknologi baru
-Finansial, nama harum
Kepemilikan -Pendiri/rekan bisnis -saham pengendali
-Maksimalisasi keuntungan -Penguasaan pasar
-Saham kecil dari kue besar
-Nilai perusahaan terus bertambah
Gaya Manajerial -Trial dan error
-Lebih personal
-Orientasi local
-Menghindari resiko
-Arus kas stabil -Mengikuti pengalaman
-Profesionalisme
-Resiko pada menejeman -Pengalaman terbatas
-Fleksibel
-Target strategi global
-Inovasi produk berkelanjutan
Kepemimpinan -Jalan hidup
-Hubungan baik
-Dengan contoh
-Kolaborasi
-Kemenangan kecil -Otoritas tinggi
-Kekuatan lobi
-Imbalan untuk kontribusi
-manajemen baru –Perjuangan kolektif
-Sukses masa depan visioner
-Membagi kemajuan bisnis
-Menghargai kontribusi dan pencapaian
R&D dan Inovasi -Mempertahankan bisnis
-Pemilik bertanggung jawab
-Siklus waktu yang lama
-Akumulasi teknologi sangat kecil -Bukan prioritas utama, kesulitas mendapatkan penelitian
-Mengandalkan franchise, lisensi -Memimpin dalan riset dan inovasi, IT, biotek global
-Akses ke sumber teknologi
-Bakat sangat tinggi
-Kecepatan peluncuran produk ke pasar
Outsourcing dan Jaringan Kerja -Sederhana
-Lobi bisnis langsung -Penting tapi sulit mendapatkan tenaga ahli
-Kemampuan umum
-Tidak selalu tersedia pada tingkat global -Pengembangan bersama tim outsourcing
-Banyak penawaran
-Science and technology park
PotensialPertumbuhan -Siklus ekonomi
-Stabil -Penetrasi nasional cepat, global lambat
-Pemimpin pasar dalam waktu singkat dengan proteksi, monopoli, ologopoli -Pasar berubah dengan teknologi baru
-Akuisi teknologi baru
-Aliansi global untuk mempertahankan pertumbuhan
Target Pasar -Lokal
–Kompetisi dengan produk di pasar
-Penekanan biaya -Penguasaan pasar nasional
-Penetrasi pasar mamakan waktu lama
-Produk baru untuk pelanggan baru -Pasar global sejak awal
-jaringan science and tech.park
-penekanan time to market, presale dan postsale.
-Mendidik konsumen teknologi baru
Hakekat Technopreneurship dan Technopreneur dalam menunjang keberhasilan usaha
Nah, dijaman sekarang ini, tentu saja kita ingin menjadi wirausahawan yang sukses kan? Untuk menjadi seorang wirausaha yang sukses, kita harus memiliki karakterisik yang harus dimiliki setiap wirausahawan tersebut. Nah apa saja karakteristik tersebut?
Percaya diri :
Memiliki sifat keyakinan, kemandirian, individualitas, optimisme.
Berorientasikan tugas dan hasil :
Selalu berusaha berprestasi,berorientasi pada laba dan tekad kuat.
Pengambil risiko :
Memiliki kemampuan mengambil resiko dan siap menerima konsekuensi yg diterima.
Kepemimpinan :
Bertingkah laku sebagai pemimpin, dapat bergaul dengan orang lain dan suka terhadap saran dan kritik yang  membangun.
Keorisinilan :
              Memiliki inovasi dan kreativitas tinggi, fleksibel, serba bisa dan memiliki jaringan bisnis yg luas.
Berorientasi ke masa depan :
Memiliki persepsi dan cara pandang yg berorientasi pada kemajuan.
Jujur dan tekun :
Memiliki keyakinan bahwa hidup itu sama dengan kerja keras.

Contoh kasus Pengembangan usaha dengan Technopreneurship
Silicon Valley
Asal nama
›  Digunakan pertama kali oleh Ralph Vaerst, entrepreneur sukses di Central California, yang kebetulan berkelahiran di Surabaya, Jawa Timur.
Penggunaan secara tertulis pertama kali oleh Don Hoeflar, yang menggunakan nama ini sebagai judul sebuah artikel seri di koran mingguan Electronic News Pada 11 januari 1971
›  Nama Silicon Valley digunakan secara luas sejak tahun 1980an dan berkaitan erat dengan pengenalan produk IBM PC dan hardware software terkait.
›  Nama silicon berasal dari banyaknya penggunaan silikon dalam industri semikonduktor di wilayah ini.
›  Nama valley berasal dari Santa Clara Valley, yang berlokasi di ujung selatan San Fransisco Bay
Sejarah dan perkembangan
›  Berkembangnya silicon valey dimulai karena kuatnya solidaritas antar regional yang mendorong usaha untuk membuat industri – industri lokal.
›  Pada tahun 1980an, University Stanford menetapkan misinya untuk mendirikan perusahaan perusahaan high tech pada awal 50 tahun berkembangnya silicon valley.
›  Antara tahun 1940an – 1950an Frederick Terman dekan fakultas Teknik Unversity Stanford memberi dorongan pada pengajar dan lulusannya untuk mendirikan perusahaan sendiri
›  Frederick Terman berperan dalam membesarkan Hewlett-Packard, dan beberapa perusahaan lainnya.
›  Dimulai banyak riset dan penemuan baru seperti SSD, Arpanet, Mikroprosessor, dll
›  Perusahaan-perusahaan yang sekarang menghuni Lembah Silikon, di antara lain adalah: Adobe Systems, Apple Computer, Cisco Systems, eBay,Google, Hewlett-Packard, Intel, dan Yahoo!



Sumber:
http://aryanharis.blogspot.co.id/2014/08/mengapa-hidup-harus-memiliki-impian.html
https://www.google.co.id/amp/s/ariefsatriaf5.wordpress.com/2017/10/05/konsep-start-with-the-end-in-mind-dan-pentingnya-perkembangan-sikap-untuk-menjadi-wirausaha/amp/
https://www.google.co.id/amp/s/micpublishing.wordpress.com/2008/12/16/dua-belas-area-penting-kesuksesan-anda/amp/
https://perpus-maya.blogspot.co.id/2015/04/karakteristik-wirausaha.html?m=1
https://azwan87.wordpress.com/2009/02/04/perbedaan-entrepreneurship-dengan-teknopreneurship/
https://thelimiter.wordpress.com/2013/02/04/technopreneurship-apaan-sih/

Selasa, 13 Maret 2018

Hutang jangka panjang

HUTANG JANGKA PANJANG

Hutang jangka panjang adalah semua kewajiban perusahaan yang jatuh temponya satu periode atau satu tahun akuntansi. Pelunasannya tidak menggunakan aktiva lancar, hutang jangka panjang ini umumnya digunakan perusahaan untuk memenuhi kebutuhan pangan dalam merealisasikan rencana-rencana stategis perusahaan. Misalnya : untuk penambahan modal, mesin-mesin dan modal aktiva baru, peluasan pabrik atau membayar hutang perusahaan yang sudah jatuh tempo.
Macam-macam hutang jangka panjang :
1. Hutang obligasi
Hutang ini timbul dari pengeluaran surat obligasi. Bentuk obligasi : Government Bond, CorporateBond, Registered Bond, Coupon Bonds atau Bearer Bonds, Term Bonds, Serial Bonds
2. Hutang Hipotik
Dimana suatu pinjaman hutang jangka panjang dengan jaminannya benda tidak bergerak. Seperti : gedung, mesin
3. Wesel bayar jangka panjang
Dimana perjanjang minimal waktunya 30hari max 60hari.
Wesel dibagi menjadi 2 yaitu wesel berbunga dan wesel dengan bunga nol

Contoh Soal :
1) Tanggal 1 Agustus PT. X menarik pinjaman hipotek sebesar Rp. 20.000.000,- Dengan biaya administrasi Rp. 1.000.000,- Diangsur 6 bulan sekali, bunga 15%/ tahun Jangka waktu pelunasan 20 bulan.
Jawaban:
Jurnal Pinjaman Hipotek
Kas Rp. 19.000.000,-
By. Adm                                       Rp. 1.000.000,-
Utang Hipotek                                                                          Rp. 20.000.000,-
Jurnal tanggal 1 Agustus untuk angsuran dan bunga
Bunga = 15% x 6/12 x Rp.20.000.000,- = Rp. 1.500.000,- Utang hipotek= Rp. 20.000.000 / Rp. 20 bulan = Rp. 1.000.000/bulan Maka untuk 6 bulan = 6bulan x Rp. 1.000.000,- = Rp. 6.000.000,-

Utang Hipotek                              Rp. 6.000.000,-
Bunga                                           Rp. 1.500.000,-
Kas                                                                                            Rp. 7.500.000,-

Jurnal Penyesuaian
Jumlah biaya untuk 6 bulan adalah Rp. 6.000.000,- maka dikurangi Dengan biayaadministrasi Rp. 1.000.000,- dapatlah Rp. 5.000.000,- Bunga = 15% x 5/12 x Rp.20.000.000,- = Rp. 1.250.000,- Dapat 5 dari: Bulan Agustus – Desember (akhir periode) ada 5 Bulan.

Utang Hipotek                                  Rp. 5.000.000,-
Biaya. Bunga                                     Rp. 1.250.000,-
Utang Hipotek yg segera dibyr                                                     Rp. 5.000.000,-
Utang Bunga                                                                                Rp. 1.250.000,-

2) PT. “X” menjual obligasinya tanggal 1 Agustus dengan Harga Perolehan Rp. 22.000.000,- Nilai Nominal Rp. 20.000.000,- dengan bunga 15% jatuh tempo 20 bulan. Bunga dibayar setiap tanggal 1 Maret dan 1 September Catatlah dari penjualan obligasi tersebut!
Jawaban:
Hitung Bunga dulu
Bunga = (Rp.20.000.000 x 15% x 5)/12=Rp.1.250.000,-

Apabila HP > NN maka Agio
Apabila HP < NN maka Disagio Disini HP > NN maka mengalami Agio obligasi
Selisihnya yaitu Rp. 22.000.000,- – Rp. 20.000.000,- = Rp. 2.000.000,-

Jurnal Penjualan Obligasi untuk tanggal 1 Agustus

Kas                                                Rp. 25.250.000,-
Agio Obligasi                                                                           Rp. 2.000.000,-
By. Bunga                                                                                Rp. 1.250.000,-
Utg Obligasi                                                                             Rp. 20.000.000,-

Jurnal Bunga Obligasi Tanggal 1 September
Bunga dibayar dari bulan Maret – September ada 6 bulan, maka:
Bunga = (Rp.20.000.000 x 15% x 6)/12=Rp.1.500.000,-
By. Bunga                                     Rp. 1.500.000
Kas                                                                                            Rp. 1.500.000,-

Jurnal Penyesuaian 31/12:
Amortisasi Agio Obligasi yang nilainya adalah Rp. 2.000.000,-
1 Agustus – 31 Desember = 4 bulan
Maka Rp. 2.000.000 / 20 bulan * 4 = Rp. 400.000,-

Agio Obligasi                               Rp. 400.000,-
Pend. Bunga                                                                             Rp. 400.000,-

1 September – 31 Desember = 3 bulan
Bunga = (Rp.20.000.000 x 15% x 3)/12=Rp.250.000,- = Rp. 750.000,-
Beban Bunga                                Rp. 750.000,-
Utang Bunga                                                                            Rp. 750.000,-

3) PT. Salma membayar Rp 25 juta utk beli 5.000 lembar saham biasa dgn NN @ Rp 1.000 dan 1.000 lbr saham preferen dgn NN @ Rp 3.000 utk setiap 5 lbr saham biasa dari PT.Yumna. Saat transaksi harga pasar saham biasa dan preferen masing masing @ Rp 3.000 dan Rp 5.000
Nilai Wajar:
SB = Rp 3.000 x 5.000 = 15.000.000
SP =       5.000 x 1.000       =   5.000.000
Total NilaiWajar = 20.000.000
Alokasi Cost:
SB = (15/20) x Rp 25 juta = Rp 18.750.000
SP = (5/20) x Rp 25 juta = Rp   6.250.000
Jurnal yang dibuat:
Investasi Sementara-SB PT.Yumna Rp. 18.750.000
Investasi Sementara-SP PT.Yumna RP  6.250.000
Kas Rp. 25.000.000




4) Pada tanggal 1 Maret 2010 PT. Lunar menempatkan atau menjual utang obligasinya pada PT. Indomart dengan sebanyak 2000 lembar, dengan kurs 110% dan  nilai nominal @100.000, Biaya yang diperhitungkan adalah biaya provisi dan materai 1%. Tingkat bunga 12% hari kupon 1/6 – 1/12.
Pada tanggal 1 April 2010 PT. Lunar menjual utang obligasinya pada PT. Semen Tiga Roda sebanyak 5000 lembar dengan nilai nominal @20.000 dan kurs 95% , provisi dan materai 1% tingkat bunga 10% hari kupon 1/8.
Pada tanggal 1 Mei 2010 PT. Lunar menempatkan utang obligasi PT. Indofood sebanyak 1000 lembar nilai nominal @80.000 dengan kurs 100% (Pari) profisi dan materai 1% , tingkat bunga 13,5% hari kupon 30 April dan 30 Oktober.
Tentukan harga perolehan atau penempatan dari utang obligasi pada PT.I ndomart , utang  obligasi pada PT. Semen Tiga Roda dan utang obligasi pada PT. Indofood berdasarkan kurs yang berlaku !
Jawab :
Harga beli obligasi pada PT.Indomart = 2000 x 100.000 x 110% = 220.000.000
Provisi dan materai 1% x 220.000.000                                               =     2.200.000 –Harga perolehan atau harga beli                                                =  217.800.000

Harga beli obligasi PT.Semen Tiga Roda = 5000 x 20.000 x 95% =  95.000.000
Provisi dan materai 1% x 95.000.000                                                    =   9.500.000 –Harga perolehan atau harga beli                                                     = 94.050.000

Harga beli obligasi PT.Indofood = 1000 x 80.000 x 100%            = 80.000.000
Provisi dan materai 1% x 80.000.000                                                =       800.000 –Harga perolehan atau harga beli                                                  = 79.200.000

5) Tanggal 12 Mei 2013 , PT Serba Indah membeli  5.000 saham PT. Asia Raya dengan nominal Rp. 10.000 per lembar, harga setiap lembar saham Rp 11.000 provisi dan biaya lainnya Rp. 600.000
Harga perolehan saham dihitung sbb :
Harga kurs, 5.000 lbr saham x Rp. 11.000                   Rp. 55.000.000,00
Ditambah
Provisi dan biaya lainnya                                              Rp.     600.000,00
Harga perolehan                                                           Rp. 55.600.000,00

Harga perolehan tiap lembar saham   55.600.000,00  = Rp. 11.120
5.000

jurnal  :

Surat berharga Rp. 55.600.000,00
                                Kas                                                         Rp. 55.600.000,00